Bagikan:

BOGOR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mencari sosok "si cantik" dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta bersama jajaran Pemprov DKI dan petinggi BUMD DKI.

Sosok "si cantik" ini sempat ramai dibahas lantaran diduga menjadi penyebab kemunculan nepotisme dalam jajaran PT Jakarta Propertindo.

Prasetyo bertanya kepada Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto apakah "si cantik" dihadirkan dalam rapat Banggar ini. Sebab, pada rapat Rabu, 2 November, Widi berjanji akan membawa wanita tersebut ke dalam rapat.

"Mana janji lo bawa 'si cantik'. Mana?" tanya Prasetyo dalam rapat yang digelar di Grand Cempaka Resort , Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 November.

Menjawab Prasetyo, Widi mengaku dirinya telah mencari siapa sosok "si cantik" kepada anak buahnya. Jika telah diketahui, maka perempuan tersebut akan Widi pertemukan dengan Prasetyo.

"Tadi barusan rapat di internal kita. Saya cari siapa si cantik di sini. Nanti ngobrol dengan bapak langsung," ungkap Widi.

Prasetyo tidak mau. Dia berkukuh ingin bertemu dengan "si cantik" yang diduga ditempatkan dalam posisi istimewa oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman.

Prasetyo pun mengingatkan Widi untuk membersihkan perusahaan yang dipimpin dari praktik menyimpang yang hanya menguntungkan sebagian pihak.

Widi kembali mengklarifikasi. Berdasarkan pengakuan Taufik kepada Widi, sosok "si cantik" tidak ada dalam struktur organisasi Jakpro. Tapi, Widi mengaku akan kembali menggali informasi tersebut.

"Saya kroscek langsung ke Direktur SDM yang si cantik tadi, Pak. Itu dibilang tidak ada sama sekali. Mohon, kalau ada waktu, nanti kita cari lagi," tutur Widi.

Sebagai informasi, dugaan nepotisme di PT Jakpro awalnya diungkapkan lewat karangan bunga yang sempat terpajang di halaman Balai Kota DKI Jakarta, beberapa wakty lalu.

Karangan bunga itu juga menyinggung nama Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman yang diduga sebagai pelaku nepotisme.

Pengirim karangan bunga yang saat ini belum diketahui identitasnya tersebut meminta Heru dan Prasetyo untuk mengusut kasus yang mereka ungkapkan.

"Pj Gub dan Ketua DPRD, kami butuh pemimpin yang berjuang untuk Jakpro, bukan untuk 'si cantik'. “Direktur SDM Jakpro biang keladi," tulis karangan bunga tersebut.

"Pak Heru dan Pak Pras, kami butuh sosok anda. Kondisi Jakpro sangat mengkhawatirkan. Tolong selamatkan Jakpro," tulis karangan bunga lainnya.

Bahkan, ada juga karangan bunga yang mengaku-aku sebagai jajaran PT Jakpro. Hal ini belum diketahui kebenarannya. "Pak Heru dan Pak Pras, kami 20 kadiv baru Jakpro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme. M. Taufiq bertanggung jawab," tulisnya.