JAKARTA - Pemerintah Ukraina pada Hari Rabu mendesak warga untuk tidak mengunggah rincian tentang tentara dan warga sipil yang hilang, dengan mengatakan ini dapat membantu Rusia.
Dikatakan, unggahan detail memudahkan Rusia mengidentifikasi tahanan yang berharga, melacak orang-orang yang berusaha menghindari penangkapan.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengatakan. orang-orang beralih ke media sosial untuk mencari informasi lebih lanjut, terutama tentang tentara yang ditawan atau hilang.
"Mengapa unggahan seperti itu berbahaya? Intinya adalah orang tertentu ini mungkin memang ditawan, tetapi musuh menganggapnya sebagai warga sipil," tulisnya di Telegram, melansir Reuters 3 November.
"Atau, orang tersebut mungkin hanya bersembunyi di wilayah yang diduduki sementara dan mencari cara untuk kembali. Dengan menerbitkan data dan gambar orang-orang seperti itu, Anda memberi musuh titik referensi untuk pencarian," paparnya.
Lebih diterangkan olehnya, menerbitkan rincian tentang kehidupan pribadi tahanan, pandangan politik, status sosial atau riwayat pekerjaan, sangat memperumit proses pembebasan dan seringkali membahayakan hidup mereka.
"Ini mendorong musuh untuk meneliti orang tertentu, dan akibatnya, tuntutan untuk pertukaran mereka menjadi lebih tinggi, dan prosesnya sendiri menjadi sangat rumit," katanya, mencatat bahwa Rusia sejauh ini telah menukar 1.030 pria dan wanita Ukraina.
BACA JUGA:
Ditambahkan olehnya, warga Ukraina yang khawatir tentang orang-orang yang tidak dapat mereka lacak, seharusnya beralih ke unit khusus yang telah dibentuk Kementerian Pertahanan untuk menangani tawanan perang.