Belajar dari Tragedi Itaewon, Puan Maharani Minta Penyelenggara Hiburan Tertib, Siapkan Langkah Antisipasi Jelang Akhir Tahun
Ketua DPR Puan Maharani/DOK Instagram puanmaharaniri

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani, menyoroti tragedi dalam perayaan Halloween Itaewon di Korea Selatan.

Puan meminta penyelenggara acara yang melibatkan banyak orang di Indonesia belajar dari peristiwa tersebut. Terlebih, beberapa waktu lalu ada konser musik yang dihentikan akibat tidak kondusif.

“Panitia penyelenggara acara hiburan harus tertib dan sesuai aturan. Penjualan tiket tidak boleh melebihi kapasitas tempat acara,” ujar Puan dalam keterangannya, Senin, 31 Oktober. 

Puan mengingatkan pihak penyelenggara acara agar menyediakan fasilitas pendukung, khususnya terkait P3K. Selain itu, penyelenggara acara juga perlu mengantisipasi terjadinya peristiwa yang dapat menyebabkan korban.

“Pengamanan ketat di setiap acara yang ada kerumunan massa mutlak dilakukan dengan terus memperhatikan dinamika lapangan,” ucap Puan.

Mantan Menko PMK ini menegaskan, tidak ada yang boleh abai terhadap protokol keamanan dan keselamatan di setiap acara. Terutama, kata Puan, pada acara-acara hiburan yang menempatkan banyak orang di satu lokasi hingga menyebabkan kerumunan. 

Dia mengimbau seluruh pihak untuk lebih memperhatikan kerumunan massa pada kegiatan-kegiatan yang mulai ramai usai kondisi pandemi COVID-19 membaik.

“Saya memahami masyarakat ingin menikmati hiburan usai pembatasan selama lebih dari dua tahun, apalagi saat ini kondisi pandemi COVID-19 sudah berangsur membaik. Tapi Euforia kerumuman massa pasca COVID-19 harus jadi perhatian. Kita tidak ingin ada nyawa melayang atau korban apapun sehingga kewaspadaan dari masyarakat sendiri juga menjadi kunci,” tegas Puan.

Ketua DPP PDIP itu juga meminta Pemerintah melakukan langkah-langkah antisipasi jelang pergantian tahun. Selain pengawasan ketat, menurutnya, ketegasan pemerintah dan aparat keamanan sangat diperlukan.

“Pada perayaan pergantian tahun sebentar lagi pasti akan banyak konser maupun kegiatan hiburan. Pemerintah pusat dan daerah serta semua stakeholder terkait betul-betul harus siaga. Jangan sampai tragedi Itaewon terulang,” tegas Puan lagi.

Lebih lanjut, Puan menyampaikan belasungkawa atas tragedi Itaewon yang menewaskan 154 orang akibat sesak napas dan henti jantung, serta 76 orang mengalami luka-luka.

“Atas nama DPR RI, saya menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Itaewon, khususnya kepada seluruh warga Korea Selatan,” ungkap Puan.

Puan pun meminta KBRI Seoul terus memantau perkembangan tragedi perayaan Halloween Itaewon selama beberapa waktu ke depan. Pasalnya, ada dua orang WNI yang ikut menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut. 

“KBRI di Seoul dapat membuka posko pengaduan untuk WNI yang kehilangan teman maupun kerabatnya. Kita berharap agar korban tragedi Halloween Itaewon tidak kembali bertambah, termasuk dari warga Indonesia,” kata Puan.