Densus 88: Siti Elina Selalu Diam Hingga Ingin Lukai Diri
Kabag Banops Densus 88 Antiterror Kombes Aswin Siregar /DOK VOI- Rizky Adytia

Bagikan:

JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menyebut Siti Elina selalu tutup mulut selama pemeriksaan. Bahkan, tak jarang Siti Elina yang menodong Paspampres dengan pistol di kawasan Istana ini menunjukkan sikap ingin melukai diri dan berteriak.

"Ya pertama dia cenderung diam tapi kalau diam saja tidak berbeda dengan tersangka lainnya. Tapi cenderung ingin melukai diri gitu ya dan berteriak teriak," ujar Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat, 28 Oktober.

Dengan sikap yang ditunjukan itu, penyidik akan memeriksa kejiwaannya. Ada rencana pemeriksaan kejiwaan Siti Elina dilakukan hari ini atau Senin pekan depan.

"Jadi penyidik menyimpulkan untuk meminta bantuan ahli kejiwaan untuk memeriksa yang bersangkutan," ungkapnya.

Pemeriksaan kejiwaan akan dilakukan di RS Polri. Tetapi, apabila nantinya melibatkan pihak luar Korps Bhayangkara atau swasta, tentunya akan didampingi oleh penyidik.

"Secara internal akan didampingi penyidik siap apun walaupun ahli itu bukan dari Polri tapi permintaanya dari Polri," kata Aswin.

Siti Elina ditangkap saat mencoba menerobos pengamanan Istana Negara. Wanita itu menodong anggota Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) yang berjaga dengan senjata api (senpi), pada 25 Oktober.

Aksinya itu bermula ketika dia berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara. Kemudian, wanita itu langsung menerobos dan menodong anggota Paspampres. Namun, aksinya Siti Elina gagal. Petugas lebih dulu mengamankannya.

Siti Elina pun ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian, Densus juga menangkap suami dan guru mengaji Siti, Bahrul Ulum dan Jamaludin.