Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut tidak ada kelanjutan pembangunan rute LRT Jakarta pada tahun depan.

Hal ini diketahui dari pengajuan anggaran Pemprov DKI dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2023. Pemprov menganggarkan Rp4,5 triliun untuk kelanjutan MRT Jakarta, namun tidak ada penganggaran untuk LRT.

"Belum (ada pembangunan LRT tahun 2023). Nanti kita lihat anggaran di DKI. masih ada opsi-opsi," kata Heru saat ditemui di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober.

Heru berujar, pembangunan yang dilakukan selama kepemimpinannya lebih memprioritaskan pada kepentingan untuk menjaga agar kondisi perekonomian Jakarta stabil.

Namun, bukan berarti rencana kelanjutan LRT Jakarta Fase 2 tidak masuk dalam pembahasan Pemprov. Heru bilang, bisa saja realisasi pembangunan LRT Jakarta yang memperpanjang rute dari yang sudah ada ini terwujud saat kepemimpinan Gubernur DKI hasil Pilkada 2024.

"Itu menjadi pembahasan tersendiri, apakah itu bisa kita lanjutkan. Kan, bisa juga dilanjutkan oleh periode Gubernur berikutnya, periode 2024," ujar Heru.

Terkait hal itu, sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut Pemprov DKI akan mencari investor untuk membiayai kelanjutan pembangunan proyek LRT Jakarta. Skemanya berupa kerja sama pemerintah daerah dengan badan usaha (KPDBU).

"Untuk lanjutan LRT, tentu kami akan mengedepankan skema investasi," kata Syafrin saat dihubungi, Kamis, 29 September.

Syafrin menjelaskan, alasan pencarian investor untuk membangun proyek LRT ini karena keuangan daerah tidak bisa menanggung semua biaya konstruksi infrastruktur kereta ringan tersebut.

"Kan untuk mendorong pembangunan infrastruktur, kita juga harus menyesuaikan dengan kapasitas fiskal yang tersedia," ujar Syafrin.

Setelah stasiun LRT Pegangsaan Dua-Velodrome, rute LRT akan dilanjutkan dengan pembangunan fase 2A yakni Pegangsaan Dua-Jakarta International Stadium (JIS). Lalu, rute dilanjutkan JIS-Rajawali pada fase 3A.

Pada sisi selatan, pembangunan LRT dilanjutkan mulai dari Velodrome-Klender dalam fase 2B. Selanjutnya, diteruskan pada Klender-Halim pada fase 3B. Syafrin menyebut, depo LRT terakhir ini akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Ini menarik untuk (rute ke arah) Halim karena akan lngsng terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. ini yang sekarang dalam jangka waktu menengah ini yang harus dilakukan rencana implementasinya," jelas dia.

Adapun, rute ini telah tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Serta, rencana induk transportasi Jakarta (RITJ).

Sementara, target penyelesaian seluruh pembangunan moda transportasi yang tertuang dalam RITJ sampai tahun 2039.