JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut izin trase pembangunan LRT Jakarta fase 1B dengan rute Velodrome-Manggarai telah diterbitkan oleh Menteri Perhubungan.
"(Izin trase LRT Velodrome-Manggarai) itu sudah terbit dari Kemenhub," kata Heru di Depo LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat, 17 Maret.
Izin trase dari Kemenhub menjadi syarat Pemprov DKI bisa melaksanakan konstruksi LRT. Meski proses penerbitan izin memakan waktu berbulan-bulan, Heru mengklaim pemerintah pusat mendukung penuh rencana perpanjangan rute LRT Jakarta tersebut.
"Ketika satu bulan saya menjabat Pj Gubernur, langsung rapat di istana dan prosesnya di Kemenhub dan beliau mendukung. Ini tinggal fisik. Semua administrasi, izin-izin udah selesai," ungkap Heru.
Heru mengatakan, saat ini proses pencarian mitra sebagai investor proyek pengerjaan rute LRT Velodrome-Manggarai masih dicari. Sejalan dengan itu, PT Jakarta Propertindo juga tengah melakukan pemilihan vendor konstruksi. Ia menargetkan persiapan akan selesai pada pertengahan tahun ini.
"Akan dimulai kontruksinya atau lelang dan lain-lainnya administrasi itu di bulan Juni," ungkap Heru.
BACA JUGA:
Direncanakan, LRT Jakarta fase 1B memiliki 5 stasiun dengan panjang 6,4 kilometer, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1. Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai.
Dalam melanjutkan pembangunan LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai, Pemprov DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) sekitar Rp900 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023.
Jika beroperasi, LRT ruta Velodrome-Manggarai ditargetkan secara optimal akan membawa 180.162 penumpang per hari. Namun, target realistisnya sekitar 80 ribu hingga 10 ribu per hari.