JAKARTA - Aksi menentang reformasi pertanian di India meluas hingga London, Inggris. Ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar India.
Para pengunjuk rasa juga memblokir lalu lintas di pusat kota. Inggris adalah rumah bagi diaspora India yang terbesar. Selain itu, banyak di antara orang inggris yang memiliki akar keluarga mereka dari India.
The day #London stood still as 10,000s of Panjabis show their support for the protesting Farmer in Panjab & across India. pic.twitter.com/3FyVDYmSLg #IndiaSupportFarmerProtest
— #ਕਿਸਾਨ #ਪੰਜਾਬ 🔥 (@laddibawa19) December 7, 2020
Melansir Reuters, Senin, 7 Desember, demonstrasi jadi sorotan otoritas kesehatan karena banyak di antara peserta yang tak mengenakan masker, apalagi menjaga jarak.
Kepolisian menangkap 13 orang karena melanggar protokol kesehatan COVID-19. Akan tetapi, empat di antaranya kemudian dibebaskan setelah membayar sejumlah denda.
Protests held outside Indian High commission in London in Solidarity with the Ongoing Farmers Issue in India. #Khalistan #KhalistanZindabad #Khalistani #Formersprotest #formerprotest pic.twitter.com/s4LOudwGzn
— AHMAD FARAZ (@h4honour) December 7, 2020
Polisi juga menyita kembang api yang dibawa pengunjuk rasa. Meski begitu aksi berjalan damai. Tak ada korban luka. Massa pun membubarkan diri dengan tertib, membuat lalu lintas kembali lancar.
“Ibu Kota tetap berpartisipasi dalam melawan pandemi. Sangat penting bagi kita semua untuk memainkan peran kita dalam perang melawan COVID-19,” kata Komandan Polisi, Paul Brogden dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, puluhan ribu petani di India turun ke jalan memprotes tiga Undang-Undang (UU) yang dianggap mereka merugikan.
Butir-butir UU yang ditakutkan, yakni membuat pemerintah berhenti membeli gandung dan beras dari warga India dengan harga terjamin.
Alhasil, petani menjadi bergantung pada belas kasihan pengusaha swasta yang sering kali menawarkan harga tak layak.