Pj Gubernur DKI Heru Mau Pegawai Kantoran WFH Saat Banjir, PSI Minta Disosialisasikan ke Perusahaan
Photo by Sabda Rhamadhoni on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mendukung rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal kebijakan bekerja dari rumah para pegawai saat Jakarta dilanda banjir.

Namun, William menekankan agar kebijakan ini terlebih dahulu disosialisasikan kepada perkantoran-perkantoran yang ada di Jakarta.

"Usulan ini tentu saja perlu dipikirkan dengan matang saat di implementasikan nanti. Pak Heru juga bisa melakukan komunikasi atau memberikan surat edaran langsung ke kantor-kantor yang ada di Jakarta," kata William kepada wartawan, Rabu, 26 Oktober.

Selain itu, gagasan WFH saat musim hujan dan banjir juga perlu dikaji secara komprehensif bersama seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat hingga Polda Metro Jaya.

Lebih lanjut, William memandang ketika hujan turun dengan intensitas lebat hingga terendam banjir, hal ini akan membuat lalu lintas di DKI Jakarta semakin semrawut.

Kondisi ini, menurut William, juga berdampak pada tingkat stres masyarakat, bukan hanya yang tinggal di DKI Jakarta, juga mereka yang tinggal di kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

"Lalu lintas macet parah dan semrawut itu mengganggu kita secara fisik dan psikis, bukan hanya capek, stres juga. Saran WFH ini harusnya jadi win win solution untuk semua pihak baik pekerja maupun pelaku usaha," ungkap dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta jajarannya dan pihak terkait segera menginformasikan jika mendapati ruas jalan tergenang air akibat cuaca ekstrem yang ditandai intensitas hujan tinggi.

Menurut Heru, dengan adanya informasi lebih awal, masyarakat bisa menghindari ruas-ruas jalan yang rawan tergenang saat berkendara atau menggunakan transportasi umum untuk menghindari kemacetan panjang.

"Bersama dengan Kepala BPBD, Dirlantas, Dinas Perhubungan, bisa lebih awal memberikan informasi kepada masyarakat mengenai titik-titik rawan genangan, sehingga rawan kemacetan," ucap Heru, Senin, 24 Oktober.

Ketika telah mengetahui titik-titik genangan, menurut Heru, masyarakat akan bisa dengan mudah memilih jalur perjalanan yang aman dari genangan dan kemacetan. Selain itu, masyarakat juga bisa memutuskan bekerja dari rumah (WFH).

"Memberikan lebih awal itu lebih baik. Saya lihat juga alat-alat dari Dishub memberikan informasi jauh-jauh hari, melalui TMC, melalui kanal-kanal resmi DKI, sehingga masyarakat bisa memilih, yaitu tetap bekerja atau WFH," urainya.