Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklarifikasi soal wacana penerapan pegawai bekerja dari rumah atau work from home (WFH) saat Jakarta dilanda banjir.

Heru menjelaskan, wacana tersebut hanyalah sebatas imbauan Pemprov DKI kepada perusahaan-perusahaan di Jakarta. Heru mengaku tidak mengeluarkan instruksi mengenai hal itu.

"Itu kan imbauan WFH terkait dengan cuaca ekstrem, itu diserahkan kepada masing-masing gedung. Imbauan saja. Surat edaran, instruksi itu enggak," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 26 Oktober.

Mekanisme ini pun, menurut Budi, dikembalikan kepada kebijakan masing-masing perusahaan. Terlebih pula, saat ini semua sektor usaha sedang memulihkan kondisi perekonomian mereka akibat pandemi COVID-19.

"Kan tidak semua spot-spot itu harus WFH. Kita lihat kondisi (cuaca), ekstrem, silakan ambil kebijakan masing-masing," ungkapnya.

"Toh saya mendengar ada sebagian pihak swasta yang sudah mencoba setiap Jumat WFH. Cuma, kita serahkan kepada mekanisme di lapangan supaya tidak mengganggu kinerja mereka, tidak terganggu juga proses ekonominya," lanjutnya.

Sebelumnya, Heru Budi Hartono meminta jajarannya dan pihak terkait segera menginformasikan jika mendapati ruas jalan tergenang air akibat cuaca ekstrem yang ditandai intensitas hujan tinggi.

Menurut Heru, dengan adanya informasi lebih awal, masyarakat bisa menghindari ruas-ruas jalan yang rawan tergenang saat berkendara atau menggunakan transportasi umum untuk menghindari kemacetan panjang.

"Bersama dengan Kepala BPBD, Dirlantas, Dinas Perhubungan, bisa lebih awal memberikan informasi kepada masyarakat mengenai titik-titik rawan genangan, sehingga rawan kemacetan," ucap Heru, Senin, 24 Oktober.

Ketika telah mengetahui titik-titik genangan, menurut Heru, masyarakat akan bisa dengan mudah memilih jalur perjalanan yang aman dari genangan dan kemacetan. Selain itu, masyarakat juga bisa memutuskan bekerja dari rumah (WFH).

"Memberikan lebih awal itu lebih baik. Saya lihat juga alat-alat dari Dishub memberikan informasi jauh-jauh hari, melalui TMC, melalui kanal-kanal resmi DKI, sehingga masyarakat bisa memilih, yaitu tetap bekerja atau WFH," urainya.