Bagikan:

JAKARTA - Keluarga Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat mendapat telepon dari orang misterius usai pemakaman. Tiga kali sambungan telepon itu tak dikenal identitas peneleponnya.

Pernyataan itu disampaikan bibi Brigadir J, Sangga Parulian Sianturi, yang dihadirkan sebagai saksi persidangan pembunuhan berencana dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias E.

Telepon tak dikenal itu terjadi saat Sangga Parulian Sianturi berada di rumahnya usai mengikuti upacara pemakaman 11 Juli 2022.

Saat itulah, ponselnya berdering. Namun, orang yang menghubunginya tak dikenal.

"Saya di rumah dapat telepon dari orang lain yang tidak bisa saya buka nomornya," ujar Sangga dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 25 Oktober.

Dalam sambungan telepon itu, orang misterius itu enggan menyebutkan identitasnya. Dia hanya meminta tewasnya Brigadir J jangan sampai tercium media massa.

"Tolong bu jangan berbicara ke media," ungkapnya.

"Bapak siapa?" tanya Sangga

"Tak perlu ibu tahu siapa saya, saya cek nomornya tidak bisa," sambungnya.

Sangga pun mengakhiri telepon itu. Tetapi, orang misterius itu kembali meneleponnya.

Bahkan, kali ini orang misterius itu disebut seolah mengancam. Sebab, dia menyampaikan kalimat keamanan keluarga.

"Kemudin dihubungi lagi, pastikan ya bu demi keamanan keluarga," ucap Sangga.

Setelah telepon ketiga itu, Sangga tegas menyatakan tak mengenal sosok Rohani yang dimaksud orang misterius tersebut.

"Saya matikan lagi, ditelepon lagi. Pastikan Rohani ridak berbicara ke media. Saya bilang, hubungi saja Rohani, saya tidak kenal dengan Rohani,” kata Sangga.