Granat Nanas Berkarat yang  Dievakuasi Tim Jibom Polda Sulsel di Toraja Utara, Kapolres Sebut Masih Aktif
Tim Penjinak Bom Brimob Polda Sulsel mengamankan lokasi penemuan granat nanas oleh warga. ANTARA/HO/Polres Toraja Utara

Bagikan:

MAKASSAR - Tim Penjinak Bom Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengamankan sebuah granat aktif yang ditemukan warga di Kecamatan Tondon, Kabupaten Toraja Utara, Sabtu, 22 Oktober kemarin. 

Kapolres Toraja Utara AKBP Eko Suroso mengatakan, penemuan granat aktif itu dilaporkan warga ke petugas piket Polres Toraja Utara.

"Anggota piket SPKT itu menerima laporan jika ada warga telah menemukan benda seperti granat dalam kondisi sudah berkarat. Kemudian dilakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan Brimob untuk pengamanan lokasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Antara, Minggu, 23 Oktober. 

Kapolres mengatakan laporan warga terkait penemuan granat nanas itu langsung dicek oleh personel Polres Toraja Utara yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Eli Kendek bersama Kasat Intelkam AKP Petrus Sandale.

Setelah tim dari Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Sulsel tiba di lokasi, selanjutnya petugas membuat garis perimeter agar warga setempat tidak masuk ke area penemuan granat untuk pengamanan lebih lanjut.

"Setelah dilakukan pengecekan secara fisik oleh operator tim Jibom Brimob, granat tersebut sudah sangat berkarat diketahui masih aktif dan merupakan jenis granat nanas," katanya.

Granat itu kali pertama ditemukan seorang warga berinisial FAT (52) di samping warung penjualan daging miliknya, tepatnya di Jalan Poros Rantepao-Palopo, Toraja Utara, saat akan membuka lapak dagangannya pada Sabtu kemarin.

"Granat tersebut merupakan granat fragmentasi yang apabila meledak atau terpicu akan menimbulkan pecahan fragmentasi hingga 50 meter. Biasanya digunakan pasukan dalam sebuah kepentingan perang," terang Kapolres.

Kapolres menjelaskan proses evakuasi granat tersebut dilakukan tim Jibom Brimob Polda Sulsel dengan cara dibungkus bomb blanket dan dievakuasi ke lokasi yang sangat aman sesuai SOP untuk kemudian dilakukan disposal atau pemusnahan.

"Usai pelaksanaan disposal, Tim Jibom kemudian melakukan evakuasi serpihan-serpihan benda hasil dari disposal dan kembali melakukan penyisiran pada lokasi sekitar penemuan granat untuk memastikan tidak ada lagi benda sejenis," tambahnya.