Debat Pilkada Surabaya: Eri Cahyadi Tanya Tol Tengah Kota, MA Singgung Banjir Walau Hujan Cuma Berapa Jam
Pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Surabaya Eri Cahyadi-Armudji

Bagikan:

SURABAYA - Urusan banjir ikut disinggung calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin dalam sesi tanya jawab debat pilkada. Padahal calon wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi bertanya soal pembangunan jalan tol tengah kota. 

“Dalam 10 tahun terakhir Pemkot membangun 259 km jalan baru untuk mengoneksikan lingkar luar barat, lingkar luar timur semua fungsinya ada. Mengkoneksikan salah satu wilayah barat dengan timur, utara, selatan dengan pusat menjadi satu kesatuan utuh sehingga ekomoni bergerak. Dalam Perpres 80/2019 disampaikan ada pembangunan tol tengah kota, apa yang bapak akan ambil sebagai kebijakan tol tengah kota?” tanya Eri Cahyadi dalam debat Pilkada Surabaya yang disiarkan Youtube KPU Surabaya, Sabtu, 5 Desember. 

Machfud Arifin (MA) menyebut tak ada klausul tol tengah kota Surabaya dalam Perpres 80. MA yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Mujiaman lantas berbicara kebutuhan transportasi massal di Surabaya. 

“Dikaitkan dengan Perpres 80, di situ saudara harus paham percepatan pembangunan, tidak ada satu pun klausul yang menyatakan pembangunan tol tengah kota. Tolong dipelajari, kami sependapat di situ transportasi massal MRT Bangkalan-Kamal jadi tuntutan terhadap percepatan pembangunan transportasi massal yangdibutuhkan warga Surabaya,” kata MA.

Setelahnya MA menyinggung banjir Surabaya. Dia menyindir kinerja Pemkot Surabaya. Sebagai informasi Eri Cahyadi yang maju di Pilkada Surabaya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. 

“Kita baru ditonton (dipertontonkan, red) penutupan banyak sungai-sungai dengan box culvert tidak disertai teknologi benar sehingga hujan baru berapa jam saja di mana mana sudah banjir. Jadi tranporrtasi massal segera diwujudkan, Surabaya bukan sekedar untuk orang Kota Surabaya tapi Jawa Timur dan Indonesia,” papar MA sekaligus bicara lagi mengenai transportasi massal.

Jawaban MA ditanggapi Eri. Menurutnya pembangunan tol tengah kota Bandara Juanda-Tanjung Perak sudah disebutkan dalam Perpres 80/2019.

“Dia lewat Tanjung Perak-Wonokromo, itu di tengah kota, tapi tadi disampaikan MRT.  Bahwa pembangunan tol ini harus kita laksanakan. Saya sampaikan ini harus diapakan? perlu studi,” kata Eri kepada MA.

Machfud Arifin kemudian mengakui belum memahami konsep tol tengah kota seperti digariskan dalam Perpres 80/2019. Sekali lagi, MA menegaskan butuhnya transportasi massal menangani kemacetan di Kota Surabaya. 

“Terkait dengan jalan tol tengah kami sendiri belum paham tunggu nanti setelah 9 Desember insyaallah akan saya kaji dan pelajari untuk tol tengah. Yang penting adalah pembangunan transportasi massal, kalau perintah pemerintah pusat bangun jalan tol ,bisa dikoordinasikan. Kita akan dukung kebijakan pemerintah pusat, kita berharap kemacetan bisa teratasi,” tutur Machfud Arifin.