MATARAM - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencoret ratusan calon penerima bantuan sosial (bansos) sebagai kompensasi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) karena dinilai tidak memenuhi kriteria.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman mengatakan dalam kegiatan verifikasi dan validasi (verivali) data calon penerima terhadap 23.200 keluarga penerima manfaat (KPM), sudah ada ratusan yang calon penerima yang dicoret karena tidak sesuai kriteria.
"Angka pastinya ada di kantor , dan kemungkinan masih bertambah sebab proses verivali masih berjalan. Yang pasti jumlahnya sudah di atas 200 KPM," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 18 Oktober.
Menurutnya, pencoretan calon penerima bansos itu karena beberapa alasan, di antaranya calon penerima bantuan sosial berstatus sebagai ASN, pensiunan ASN, ada yang sudah meninggal dunia, bahkan ada juga warga yang tidak jelas keberadaannya.
"Setelah kita lakukan verivali data calon penerima yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) banyak yang tumpang tindih, dan ditemukan penerima tidak memenuhi syarat sebagai sasaran calon penerima bantuan sosial," katanya.
Dikatakan, kegiatan verivali itu juga dimaksudkan agar penerima bansos BBM bisa tepat sasaran, dan tidak tumpang tindih dengan bantuan sebelumnya.
Artinya, calon penerima bansos BBM bukan KPM program keluarga harapan (PKH) serta bantuan pangan non tunai (BPNT) dan penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM.
BACA JUGA:
Menurutnya, jumlah calon penerima bansos BBM sebanyak 23.200 KPM itu bertambah dari data sebelumnya 20.786 KPM, karena Wali Kota Mataram telah memutuskan untuk bansos BBM akan diberikan berupa uang tunai masing-masing Rp150 ribu per KPM.
Dengan demikian, total anggaran bansos BBM yang telah siapkan sekitar Rp3,4 miliar lebih dari dana transfer umum (DTU) dan bisa mengakomodasi 23.200 KPM tersebut.
"Tambahan KPM itu tetap kita ambil dari TKDS Kota Mataram per Juli 2022, tercatat sebanyak 72.686 KPM. Setelah verivali tuntas, Bansos ditargetkan akan dicairkan paling lambat awal November 2022," katanya.