Bagikan:

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) akan mengirimkan 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1.547.725.000.000 bantuan kemanusiaan ke Ukraina, ditujukan bagi warga sipil yang terkena dampak perang yang terjadi.

Pengiriman bantuan dilakukan sehari setelah Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di telepon, melansir The National News dari Kantor Berita WAM 19 Oktober.

Sheikh Mohamed mengatakan, Uni Emirat Arab akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan ekonomi, untuk mengurangi dampak konflik Ukraina dengan Rusia.

"UEA juga akan melakukan segala daya untuk mencegah krisis memburuk dan untuk mempromosikan dialog," katanya selama panggilan telepon.

Terpisah, Menteri Negara untuk Kerjasama Internasional Reem Al Hashimy mengatakan, bantuan tambahan itu sejalan dengan keyakinan Sheikh Mohamed akan pentingnya solidaritas di saat konflik, serta upaya Emirat untuk membatasi dampak kemanusiaan dari krisis.

pengiriman bantuan kemanusiaan UEA untuk Ukraina
Pengiriman bantuan kemanusiaan UEA untuk Ukraina. (Sumber: WAM via The National News)

Dia mengatakan, UEA telah memberikan bantuan serupa ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mengirim pesawat yang membawa bantuan untuk mendukung pengungsi Ukrania di Polandia dan Moldova sebagai tanggapan atas seruan PBB yang mendesak, serta rencana tanggapan pengungsi regional di Ukraina.

Pada Bulan Juni, UEA mengirim bantuan ke warga Ukraina yang berlindung di Bulgaria dan Polandia, yang terakhir telah menanggung beban krisis pengungsi yang dipicu oleh invasi Rusia.

Terkait hal ini, Presiden Zelenskyy berterima kasih kepada Sheikh Mohammed atas dukungan Uni Emirat Arab dan dukungannya di PBB.

Diketahui, hampir delapan juta orang Ukraina telah meninggalkan negara asal mereka ke negara lain di Eropa, badan pengungsi PBB melaporkan.

Pekan lalu, Sheikh Mohamed mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Dia menekankan solusi politik dapat diperoleh melalui cara-cara diplomatik.

Sheikh Mohamed "menekankan kebijakan UEA untuk mendukung perdamaian dan stabilitas, menyerukan kelanjutan konsultasi serius untuk menyelesaikan krisis Ukraina, terlepas dari betapa sulit atau rumitnya itu."

"Dengan terlibat dalam dialog, negosiasi dan mekanisme diplomatik, penyelesaian politik dapat dicapai yang akan mencapai perdamaian dan keamanan internasional."