Dirundung Masalah Mulai dari Ferdy Sambo Sampai Irjen Teddy Minahasa, Kapolri Sigit: Ibarat Emas, Kita Sedang Pemurnian
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad /ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengibaratkan setiap masalah merupakan ujian bagi internal institusi kepolisian. Hal ini seperti emas yang terus menerus dimurnikan.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu belakangan ini intitusi Polri dirundung berbagai soal yang dilakukan oleh oknum anggotanya. Mulai dari Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam yang terlibat pembunuhan berencana Brigadir J, Irjen Teddy Minahasa di kasus narkoba, sampai insiden Kanjuruhan, Malang.

"Saya selalu berpesan kepada seluruh anggota saat ini kita sedang diuji. Ibarat emas, saat ini kita sedang melaksanakan pemurnian, pengayakan untuk menjadi emas 24 karat," katanya saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Antara, Selasa, 18 Oktober.

Dia menegaskan ujian itu diharapkan menjadikan Polri lebih dekat, lebih dicintai masyarakat dan menjadi Polri '24 karat' di tengah masyarakat.

Peringatan Maulid Nabi yang digelar Polri mengusung tema, "Aktualisasi keteladanan akhlak kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW, kita wujudkan Polri yang presisi".

Kapolri mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh hampir sebagian besar tokoh-tokoh ulama, tokoh agama, perwakilan TNI, organisasi kepemudaan, badan eksekutif mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat lain.

"Kita juga sambungkan secara virtual dengan seluruh Polda dan seluruh Polres," ujarnya.

Sigit berharap dengan adanya peringatan Maulid Nabi itu dapat menjadi ikhtiar melalui doa-doa, agar bangsa Indonesia terus dapat mempertahankan tren positif di tengah dinamika yang berkembang di seluruh dunia.

Selain itu, peringatan maulid nabi juga menjadi momentum untuk terus menjaga dan memperkuat sinergitas, soliditas dan kolaborasi antara umara, ulama, TNI, Polri, masyarakat, pemuda dan seluruh unsur elemen lainnya.

Kata dia, terciptanya sinergitas dan soliditas itu akan semakin memperkuat serta mempertahankan persatuan dan kesatuan yang menjadi ujung tombak Bangsa Indonesia dalam menghadapi segala bentuk dinamika yang berkembang di dalam negeri maupun internasional.

"Kita yakini bahwa dengan kekuatan doa maka kita akan bisa melampaui semuanya," ujarnya.