Ultimatum Keras Kapolri Usai Dua Jenderal Ferdy Sambo-Teddy Minahasa Coreng Muka Polisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo /FOTO: Humas Polri

Bagikan:

JAKARTA - Terungkapnya kasus Irjen Teddy Minahasa terkait kasus narkoba mencoreng lagi institusi Polri. Belum reda dari sorotan kasus Ferdy Sambo ditambah Tragedi Kanjuruhan, jenderal Teddy Minahasa bikin publik terhenyak lagi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berulang kali menegaskan bakal menindak tegas siapa pun jajaran di Korps Bhayangkara yang melanggar aturan/hukum. Presiden Joko Widodo saat mengumpulkan para pejabat Polri di Istana beberapa waktu lalu juga menyoroti menurunnya kepercayaan publik kepada Polri.

Bukan cuma karena kasus di internal, tapi soal gaya hidup ikut ‘disentil’ Jokowi.

"Saya terlalu banyak terima laporan, kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tapi bisa mengganggu kepercayaan Polri," ujar Jokowi.

"Urusan mobil, urusan motor gede, urusan remeh temeh, sepatu apa, bajunya apa, dilihat masyarakat saat ini, itu yang kita harus ngerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan dan keluhan masyarakat terhadap anggota Polri semuanya," ambung Jokowi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo /FOTO: Humas Polri

Bila dilihat dari survei yang terbaru, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri terjun bebas usai diterpa kasus Ferdy Sambo. Dalam temuannya, hanya 59,1 persen percaya kepada Polri.

"Pada tahun 2018, bahkan kepercayaan pada polisi berada pada angka 87,8 persen. Tahun 2019, setelah Pilpres 2019, kepercayaan terhadap polisi sudah menurun pada angka 72,1 persen. Sekarang di tahun 2022, kasus Ferdy Sambo membuat kasus kepercayaan pada polisi menurun ke 59,1 persen," ujar Direktur LSIGI - LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam paparan survei melalui daring, Selasa, 18 Oktober.

Selain kasus Ferdy Sambo, kasus Tragedi Kanjuruhan juga ikut menurunkan citra polisi. Di mana korban meninggal dalam tragedi kelam sepakbola Indonesia itu sangatlah banyak, yakni 132 nyawa melayang.

"Polisi disalahkan karena penggunaan gas air mata, yang kadaluwarsa pula," jelas Ardian.

Ultimatum Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti 9 kapolda yang baru dilantik. Sigit meminta kapolda mengembalikan tingkat kepercayaan publik kepada Polri yang sempat mencapai kepuasan paling tinggi beberapa waktu lalu.

"Saya titipkan kepada rekan-rekan semua kembalikan kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri," kata Sigit dalam amanatnya, Selasa, 18 Oktober.

Kapolri memastikan akan melakukan pemantauan serta pengawasan langsung. Jika jajarannya tidak sanggup meraih lagi kepercayaan publik, maka sebagai pimpinan, Kapolri tidak akan segan melalukan evaluasi terhadap siapa pun.

"Saya akan ikuti, saya akan awasi. Dan yang tidak bisa, tidak sanggup, tidak mampu saya akan lakukan evaluasi," tegas Sigit.

Kapolri juga meminta para kapolda yang baru dilantik untuk melakukan penegakan hukum yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat tanpa pandang bulu. Karena, menurut Sigit, hal itu yang menjadi salah satu faktor kembali meningkatnya kepercayaan publik kepada polisi.

"Wujudkan harapan kita semua agar Polri bisa menjadi Polri yang tegas, humanis, dicintai dan dekat dengan masyarakat. Saya percayakan ini semua ke rekan-rekan semua. Dan laksanakan semua amanah ini dengan sekuat tenaga. Lakukan yang terbaik yang saudara-saudara bisa lakukan," ujar Sigit.