JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari fraksi PDIP Arteria Dahlan, prihatin atas beredarnya informasi mengenai Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa yang ditangkap terkait kasus narkoba.
Pasalnya, kasus ini menambah daftar masalah institusi Polri di tengah bergulirnya kasus penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Belum lagi, sebelumnya kasus Ferdy Sambo yang membuat heboh publik.
Menurut Arteria, kejadian demi kejadian di internal Polri seperti drama sinetron yang berkepanjangan. Dia menegaskan, persoalan-persoalan di tubuh Polri harus segera dihentikan.
"Saya sangat sedih dan prihatin. Kejadian demi kejadian dalam tubuh Polri ini seperti drama sinetron yang tidak berkesudahan, pastinya harus dihentikan," ujar Arteria saat dihubungi, Jumat, 14 Oktober.
Arteria mengaku mendengar kabar ditangkapnya Teddy pada pukul 10.00 WIB pagi tadi. Namun, dia menyerahkan kepada Polri untuk menjelaskan ke publik secara lebih detil.
"Ya pagi tadi. Kita tunggu klarifikasi Mabes Polri," katanya.
Sebagai mitra kerja komisi, legislator PDIP Jawa Timur itu mengaku mengenal Teddy sebagai orang yang tak pernah bermasalah selama ini. Arteria tidak menyangka Teddy melakukan hal demikian.
"Saya tidak menyangka beliau seperti itu. Kami bermitra dengan baik dan sejauh ini tidak ada permasalahan berarti atas kinerja beliau," kata Arteria.
Informasi Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Teddy Minahasa ditangkap karena kasus narkoba pertama kali diumbar Komisi III DPR. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, mengaku telah mendengar rumor penangkapan tersebut.
"Diduga benar. Saya dengarnya demikian (karena narkoba)," ujar Sahroni saat dikonfirmasi, Jumat, 14 Oktober.
BACA JUGA:
Diketahui, Teddy Minahasa ditetapkan sebagai Kapolda Jatim berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134 IX/KEP/2022.
Posisi Kapolda Jatim itu sebelumnya diduduki Irjen Nico Afinta. Pergantian tersebut merupakan buntut dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.
Menurut kabar, Irjen Teddy Minahasa ditangkap di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian atau PTIK, Jakarta Selatan sebelum menaiki bus yang membawanya beserta petinggi Polri ke Istana Negara untuk menemui Presiden Jokowi.
Diketahui, Presiden Jokowi memang memerintahkan seluruh kapolres, kapolda, serta petinggi Mabes Polri untuk berkumpul di istana Jumat siang ini, pukul 14.00 WIB.
Sementara, Kapolri Jenderal Sigit Prabowo dikabarkan akan memberikan keterangan resmi terkait penangkapan itu pada sore hari nanti, Jumat, 14 Oktober.
"Sore ini akan disampaikan rilis oleh Bapak Kapolri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Jumat, 14 Oktober.