Bayi Perempuan Lahir setelah Embrionya Dibekukan Selama 27 Tahun
Ilustrasi foto (Kahar Erbol/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Bayi perempuan bernama Molly Gibson memang baru berusia lebih dari satu bulan. Namun, uniknya embrio Molly telah berusia 27 tahun. Embrionya dibekukan pada Oktober 1992 dan terus membeku hingga awal Februari 2020.

Mengutip CNN, Jumat, 4 Desember, pasangan Tina dan Ben Gibson dari Tennessee, Amerika Serikat (AS) lalu mengadopsi embrio tersebut. Tina melahirkan Molly pada akhir Oktober. Kelahiran Molly menjadi rekor sebagai embrio beku terlama yang diketahui menghasilkan kelahiran.

Namun bukan itu catatan penting bagi Tina dan Ben Gibson. Kehamilan Tina dari embrio beku bukanlah yang pertama. Tina sebelumnya mengandung bayi yang lalu diberi nama Emma, yang juga merupakan dari embrio yang dibekukan.

Tina mendapat bantuan kehamilan Emma dan Molly dari National Embryo Donation Center, sebuah organisasi nirlaba berbasis agama di Knoxville yang menyimpan embrio beku yang telah diputuskan oleh pasien untuk tidak ia lahirkan. Sebuah keluarga dapat mengadopsi embrio, yang kemudian dipindahkan ke rahim sang ibu angkat.

Emma, ​​putri sulung Gibson, lahir pada November 2017 dan mencetak rekor sebelumnya untuk embrio beku terlama yang diketahui menghasilkan kelahiran. Embrio Emma dibekukan selama 24 tahun.

Sebelum Emma dan Molly membuat rekor, sedikit yang diketahui tentang kelangsungan hidup embrio yang lebih tua. Ketika dia mengetahui embrio Emma telah membeku begitu lama, Tina khawatir usia akan mengurangi peluangnya untuk hamil.

Tetapi Dr. Jeffrey Keenan, presiden pusat dan direktur medis, meyakinkannya bahwa usia seperti itu tidak akan memengaruhi hasil. Dia mengatakan dalam rilisnya bahwa kelahiran Emma dan Molly adalah bukti embrio lama tidak boleh dibuang.

"Ini jelas mencerminkan teknologi yang digunakan bertahun-tahun yang lalu dan kemampuannya untuk mengawetkan embrio untuk digunakan di masa depan dalam kerangka waktu yang tidak terbatas," kata Carol Sommerfelt, direktur laboratorium dan ahli embriologi.

Sekitar 75 persen dari semua embrio yang disumbangkan selamat dari proses pencairan dan pemindahan. Antara 25 persen hingga 30 persen dari semua pemindahan berhasil, kata Sommerfelt pada 2017 ketika Emma lahir.

Masih ada pertanyaan tentang perbedaan usia dalam kelahiran embrio yang berhasil. Tetapi organisasi tersebut mengatakan kelahiran anak perempuan Gibson adalah contoh positif dari penggunaan embrio berusia tua.

Embrio kedua yang diadopsi Gibson tidak dicairkan dan dipindahkan ke rahim Gibson hingga Februari. Gibson mengatakan ia mengetahui dirinya hamil hanya beberapa hari sebelum COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi.

"Dia menjadi sedikit kegembiraan untuk tahun 2020," kata Tina.

Lahir pada akhir Oktober dengan berat 2,7 kilogram, Molly menerangi dunia keluarganya. Meskipun dia dan saudara perempuannya adalah keajaiban medis, Gibson mengatakan hal yang paling mengejutkannya adalah kenyataan bahwa mereka berdua adalah anaknya.

"Setiap hari, saya dan suami membicarakannya," katanya. "Kami selalu seperti, 'Percayakah kamu bahwa lota tidak hanya memiliki satu gadis kecil, tetapi dua gadis kecil? Kamu percaya kita adalah orang tua dari banyak anak?"