Khawatir Besarnya Tubuh Brigadir J Serta Memiliki Senpi, Saat Telepon Sambo Sambil Menangis Putri Minta 'Jangan Hubungi yang Lain'
Putri Candrawathi (Foto: tangkap layar dari TV Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Putri Candrawathi langsung menelepon suaminya Ferdy Sambo begitu mendapatkan perlakuan tak mengenakan dari almarhum Brigadir J di rumah Magelang, Jawa Tengah. Dengan mata berkaca-kaca, Putri bilang Brigadir J telah masuk ke kamar pribadinya dan melakukan perbuatan kurang ajar. 

Hal ini disampaikan dalam sidang dakwaan Putri Candrawathi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober. Ferdy Sambo begitu murka mendengar hal ini namun Putri menenangkan suaminya untuk tak menghubungi siapa-siapa.

"Jangan menghubungi ajudan, jangan menghubungi yang lain," ucap Putri dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) PN Jaksel .......

Putri khawatir dengan ukuran rumah di Magelang yang kecil maka banyak pihak yang akan mendengar perseteruan atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi, tubuh Brigadir J, jauh lebih besar dibanding ajudan lain yang mendampingi dirinya di Magelang (Bharada E dan RR). 

"Ferdy Sambo menyetujui permintaan terdakwa Putri Candrawathi tersebut dan terdakwa Putri Candrawathi meminta pulang ke Jakarta dan akan menceritakan peristiwa yang dialaminya di Magelang setelah tiba di Jakarta," sambung jaksa. 

Masih dalam dakwaan yang dibacakan, pengakuan Putri kepada Sambo bermula dari kejadian di rumah Magelang pada Kamis 7 Juli. Putri menelepin Bharada E yang kala itu berada di Masjid alun-alun Magelang agar kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, Bharada E dan RR mendengar keributan namun tidak mengetahui persis pemicu dari keributan itu.

Bharada E dan RR lantas masuk ke kamar Putri Candarawathi yang tengah tiduran dibalut dengan selimut. "saat itu Saksi RR bertanya "ada apa bu?" dan dijawab Terdakwa Putri Candrawathi "Yosua (Brigadir J) dimana? Putri lalu meminta kepada Saksi RR (Ricky Rizal) untuk memanggil korban Nofriansyah Yosua Hutabarat menemui Terdakwa Putri Candrawathi," tulis dalam surat dakwaaan. 

Saat itu, RR tidak langsung memanggil korban Brigadir J tetapi turun ke Lantai 1 rumah terlebih dahulu mengambil senjata api HS Nomor seri H233001 milik korban Brigadir J dan juga mengambil senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kal 223, nomor pabrik yang berada di kamar tidur Korban Brigadir J.

RR lalu mengamankan kedua senjata tersebut ke lantai dua di kamar anak anak Sambo. Setelah aman, RR baru turun ke Lantai 1 untuk menghampiri korban Brigadir J yang berada di depan rumah, lalu bertanya kepada Korban. 

"Ada apaan Yos?" dan dijawab korban "Enggak tau bang, kenapa Kuat (Maruf) marah sama saya?"

RR kemudian mengajak Brigadir J untuk masuk ke rumah karena dipanggil oleh Putri. Ajakan ini sempat ditolak oleh Brigadir J namun RR membujuknya untuk masuk terlebih dahulu di Lantai 2.

Brigadir J lantas menemui Putri yang saat itu berada di atas kasur dalam posisi bersandar. Brigadir J yang dalam posisi duduk di lantai menghabiskan waktu sekitar 15 menit dalam kamar.