Bikin Gaduh Usai Sebut Anies Baswedan Antitesis Jokowi, NasDem Non-Aktifkan Zulfan Lindan
Presiden Jokowi (kedua kiri) bersama Ketum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) di Kongres II Partai NasDem di Jakarta pada 11 November 2019. (ANTARA-Indrianto E S)

Bagikan:

JAKARTA - DPP Partai NasDem menonaktifkan politikus senior Zulfan Lindan lantaran pernyataannya yang dinilai menimbulkan kegaduhan belakangan ini. Terakhir, Zulfan menyebut soal Gubernur Anies Baswedan adalah antitesis Presiden Joko Widodo. 

Dalam keterangan pers, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, mengatakan bahwa dinamika politik Indonesia sedang mengalami peningkatan berbagai gerak politik.

NasDem yang sejak awal mendeklarasikan diri sebagai partai gagasan atau partai yang ingin berjuang untuk melakukan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Tentu Partai NasDem memiliki tanggung jawab moral dan praksis agar masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan dan informasi politik yang mencerahkan dan memberi pemahaman yang baik," ujar Surya Paloh dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 13 Oktober. 

Surya menegaskan, Partai NasDem yang berjati diri Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia bercita-cita agar ruang politik nasional diisi dengan perdebatan produktif dan kualitatif. Tentang gagasan dan ide bagaimana memajukan Indonesia serta mensejahterakan masyarakat.

"Maka dalam setiap gerak dan tindakan politik Partai NasDem selalu memiliki latar dan landasan pemikiran yang kuat dalam kerangka kebangsaan. Partai NasDem ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan dan subtansi bukan sekedar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan," tegasnya. 

Tanggung jawab inilah, lanjut Surya, yang kemudian membuat Partai NasDem memberikan peringatan keras kepada Zulfan Lindan yang beberapa waktu terakhir berkali-kali membuat pernyataan ke media massa yang tidak produktif dan jauh dari semangat dan jati diri Partai NasDem yaitu mengedepankan politik gagasan. 

"DPP Partai NasDem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan berupa, pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem," kata Surya. 

"Kedua melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partai NasDem sampai waktu yang ditetapkan," sambungnya. 

Surya berharap, peringatan ini akan memberikan pelajaran bagi seluruh kader dan fungsionaris Partai NasDem untuk terus menjaga karakter dan jati diri sebagai partai gagasan dengan semangat pembawa perubahan. Dengan cara memberikan pernyataan yang menambah nilai positif dan juga memberikan pemahaman baik terhadap publik. 

"Sebab Partai NasDem ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat," pungkasnya.