JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan minta warga Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggarap lantai atap huniannya untuk pertanian perkotaan.
"Saya janji kegiatan mereka (warga Kampung Susun Bayam) di bidang pertanian itu tetap bisa diteruskan, Alhamdulillah, sekarang janji itu, niat itu terlaksana. Sekarang bisa digunakan untuk kegiatan pertanian di atasnya," kata Anies saat meresmikan Kampung Susun Bayam di area Jakarta International Stadium, Tanjung Priok, Jakarta Utara dilansir ANTARA, Rabu, 12 Oktober.
Anies mengatakan atap unit hunian memungkinkan untuk digarap secara produktif karena konsep setiap ruangan adalah mezanin (hunian bertumbuh).
Tapi keputusan menggunakan fungsi mezanin itu tergantung keputusan keluarga yang menghuni.
Terdapat tiga blok/gedung dengan empat lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah tiga unit hunian khusus disabilitas, sehingga total terdapat 138 unit hunian bertipe 36.
Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, musholla, tempat wudhu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, serta ramp difabel.
BACA JUGA:
Konsep Kampung Susun Bayam adalah Rumah Susun Sederhana Sewa. Menurut Anies, konsep sewa untuk calon penghuni Kampung Susun Bayam rumit, sebagaimana konsep fisik bangunannya yang juga tidak sederhana.
Namun, konsep sewa itu masih dibahas oleh Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama warga Kampung Susun Akuarium. Anies mengatakan prinsip pengelolaannya bisa sama dengan koperasi penghuni Kampung Susun Akuarium.
"Prinsip pengelolaannya akan sama dengan pengelolaan yang lain. Faktanya ada Kampung Akuarium, ada Kampung Kunir, dan ada Bukit Duri. Itu sudah ada buktinya semua," kata Anies.