Gagal Jadi Pj Gubernur DKI, Sekda Justru Mau Belikan Heru Budi Hartono Sepatu Kerja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Pj Gubernur terpilih Heru Budi Hartono/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta terpilih, Heru Budi Hartono mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di Balai Kota, Heru juga bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali.

Marullah merupakan salah satu calon Pj Gubernur DKI, seperti Heru, yang sebelumnya diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sampai akhirnya, Presiden Joko Widodo memilih Heru untuk memimpin Jakarta sampai selesai Pemilu 2024.

Dalam pertemuan yang digelar tertutup itu, Heru sempat berbincang bersama Marullah. Heru bercerita Marullah ingin membelikan sepatu yang bisa dipakai Heru saat mulai menjabat Pj Gubernur DKI.

"Supaya semua enggak penasaran, saya ngobrol sama Pak Sekda. Pak Sekda bertanya 'tanggal berapa dilantik?', '17 Oktober'. Terus dia bilang, 'sepatunya sudah disiapkan belum?' terus saya bilang 'saya lupa, belum disiapkan'. 'Ya sudah, saya belikan', kata Pak Sekda," tutur Heru mengutip obrolan mereka di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 12 Oktober.

Heru mengungkapkan dirinya bersama Anies dan jajaran Pemprov DKI bertukar pikiran mengenai kondisi pemerintahan di Jakarta.

"Ada banyak hal-hal yang Pak Gubernur sampaikan tadi. Ada atensi, pelayanan lebih bagus, tentu ini jadi tantangan saya pak gubernur atensi hanya dua tahun, tidak terlepas dari arahan Pak Gubernur dan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta termasuk juga Pak Sekda," urai Heru.

Sementara itu, Anies menjelaskan, pertemuan antara dirinya yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya dengan Heru yang akan memimpin Jakarta selama 2 tahun ke depan dikemas dengan suasana santai.

Selain bercerita kepada Heru mengenai program-program Pemprov DKI yang telah dikerjakan selama lima tahun terakhir, Anies menyebut dirinya tidak secara spesifik menyoroti titik berat permasalahan Jakarta yang belum selesai.

Sebab, menurutnya, pemimpin di Jakarta semestinya bisa mengurusi semua urusan kepemerintahan.

"Kita tidak (membahas titik berat masalah Jakarta). Semua urusan di Jakarta itu harus dikerjakan. Jadi, tidak bisa hanya satu, dua. Dari mulai ibu hamil sampai masalah pemakaman, itu semua ditangani," papar Anies.

"Siang ini intinya kita silaturahmi dan sama-sama bersiap supaya kami bisa ikut membantu apa yang dikerjakan. Seperti yang saya sampaikan sejak kemarin, kami siap untuk mendukung hari hari ke depan ketika beliau (Heru) bertugas supaya tugasnya bisa lebih baik," lanjut dia.