Ungkapkan Duka Tragedi Kanjuruhan, Anggota Polres Malang Kota Bersujud Saat Apel Pagi di Halaman Mapolres
Anggota Polres Malang Kota bersujud saat apel pagi/DOK Polres Malang Kota

Bagikan:

MALANG - Personel Polres Malang Kota, Jawa Timur, melakukan sujud sebagi ungkapan duka atas tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Prosesi sujud ini dilakukan saat apel pagi di halaman Polres Malang Kota.

Aremania dan Arema Police Polresta Malang Kota memiliki kedekatan historis dan emosional sejak lama.

Duka korban Aremania - Aremanita dan Keluarga merupakan duka Polresta Malang Kota juga,” demikian dikutip dari unggahan Instagram Polres Malang Kota, Senin, 10 Oktober.

Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunan-Mu Ya Rabb, menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh aremania aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi kamtibmas kembali kondusif, kabulkan doa kami ya Rabb…..,” sambung keterangan unggahan tersebut.

Dari fakta terbaru, Komnas HAM mendapatkan informasi terbaru mengenai tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang. Polisi disebut menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa.

Hanya saja, informasi itu belum bersifat mutlak. Karenanya, sambung Komnas HAM perlu didalami kebenarannya.

"Iya jadi soal yang apa (gas air mata, red) kedaluarsa itu informasinya memang kita dapatkan," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Polri membenarkan adanya penggunaan gas air mata kedaluwarsa saat petugas pengamanan berupaya membubarkan massa yang ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

”Ya ada beberapa yang diketemukan ya (gas air mata kedaluwarsa, red)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin, 10 Oktober.

Berdasarkan informasi, gas air mata yang digunakan sudah kedaluwarsa pada 2021. Tapi Irjen Dedi mengaku belum mengetahui jumlah gas air mata kedaluwarsa yang digunakan.

"Yang tahun 2021, ada beberapa ya. Saya belum tahu jumlahnya tapi masih didalami oleh Labfor tapi ada beberapa," ucapnya.

Irjen Dedi menjelaskan, dalam upaya membubarkan massa, anggota Brimob yang dikerahkan menggunakan tiga jenis gas air mata.

Pertama jenis smoke atau asap. Kemudian, gas air mata dalam tingkat menengah dengan warna biru. Lalu, tingkat tertinggi yang memberikan efek iritasi dengan warna merah.

"Tapi sebagian besar yang digunakan adalah ini. Ya tiga jenis ini yang digunakan," kata Dedi.