Polri Beberkan Awal Mula Penggerudukan Rumah Orangtua Mahfud MD
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono (Foto: Humas Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Mabes Polri menyebut massa yang menggeruduk rumah orangtua Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pada awalnya hanya sekelompok orang yang ingin audensi dengan pihak Polres Pamekasan. Namun ternyata mereka membawa massa dalam jumlah besar.

"Mereka sebenarnya infonya akan melaksanakan audiensi ke Polres ternyata mereka bawa massa," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono kepada wartawan, Rabu, 2 Desember.

Awi mengatakan, ada tiga kelompok massa yang terlibat aksi di depan Polres Pamekasan. Tapi mereka langsung dibubarkan karena dianggap berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19.

"Polres sebenarnya sudah membubarkan, ada tiga kelompok membubarkan diri ada sekitar 600 massa," kata Awi.

Tapi setelah dibubarkan, satu kelompok di antaranya justru mengarah ke rumah orangtua Menko Polhukam. Sehingga mereka menggelar aksi di sana.

Mereka sempat beroarsi selama beberapa saat di depan rumah tersebut. Namun, petugas yang sebelumnya disiagakan di lokasi langsung membubarkannya.

"Satu kelompok kurang lebih 100 orang tepat di depan kediaman ibu Menko Polhukam," tutur Awi.

"Sempat berhenti 4 sampai 5 menit karena memang anggota sudah siaga disana dapat antisipasi dan dibubarkan," sambungnya.

Aksi penggerudukan rumah orangtua Mahfud MD viral di media sosial. Massa yang terekam dalam rekaman video didominasi para pria berbaju muslim.

Dalam video itu terdengar seorang narator menjelaskan bahwa video diambil di depan rumah Mahfud MD di Pamekasan, Madura.

"Rumah Mahfud MD yang di Madura, Pamekasan, digerebek massa," kata narator dalam video itu.

Bahkan dampak aksi penggerudukan itu, ibu Mahfud langsung ketakutan. Sebab, saat insiden itu terjadi sang ibunda hanya didampingi kakak sulungnya yang berusia 70 tahun dan dengan dua perawat serta seorang asisten rumah tangga.

"Ibu merasa takut," ungkapnya.

"Jadi di sini memang penghuninya yang tinggal perempuan semua, dua perawat juga perempuan, semua kejadian kemarin memang mencekam lah untuk kami, perawat juga telepon, umumkan bahwa di luar itu ramai," kata dia.