Rumahnya Digeruduk Massa, Mahfud: Mereka Ganggu Ibu Saya
DOKUMENTASI/Menko Polhukam Mahfud MD saat di Istana (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal sejumlah massa yang menggeruduk kediamannya di Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Melalui Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Mahfud mengatakan massa tersebut bukan mengganggu dirinya sebagai Menko Polhukam tetapi telah mengganggu ibunya yang tinggal di rumah tersebut.

"Kali ini mereka mengganggu ibu saya, bukan menggangu Menko Polhukam,” kata Mahfud seperti dikutip dari cuitannya yang diunggah pada Selasa, 1 Desember.

Mahfud mengatakan, dirinya selalu berupaya untuk menghindar untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang yang menyerangnya. Hal ini dilakukannya untuk mencegah dianggap publik sebagai pejabat publik yang egois dan sewenang-wenang.

Namun, karena dirinya merasa massa tersebut telah mengganggu ibunya, maka dia siap mengambil tindakan.

"Saya selalu berusaha menghindar untuk menindak orang yang menyerang pribadi saya karena khawatir egois dan sewenang-wenang karena saya punya jabatan. Saya siap tegas untuk kasus lain yang tak merugikan saya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, beredar video berdurasi 28 detik di aplikasi perpesanan yang memperlihatkan massa yang didominasi para pria berbaju muslim mendatangi sebuah rumah. Dalam video itu terdengar seorang narator menjelaskan bahwa video diambil di depan rumah Mahfud MD di Pamekasan, Madura.

"Rumah Mahfud MD yang di Madura, Pamekasan, digerebek massa," kata narator dalam video itu.

Mendapatkan informasi penggerudukan tersebut, polisi lantas membubarkan massa yang datang. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pembubaran berlangsung kondusif dan kedatangan massa ke rumah ibunda Mahfud MD tak berlangsung lama.

Dia mengatakan, Kapolres Pamekasan mengimbau massa untuk kembali ke rumah masing-masing. Selanjutnya, massa pun membubarkan diri

"Kapolres langsung turun membubarkan secara preemtif atau diimbau dan hanya berlangsung 5 menit, (massa) sudah kembali naik kendaraan masing-masing," kata Kombes Trunoyudo dikutip Antara, Selasa, 1 Desember.

Menurut Trunoyudo, kedatangan massa ke rumah tersebut merupakan aksi spontan yang dilakukan massa usai mereka menyampaikan pendapat di Polres terkait dengan pemanggilan dan pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya.

Kombes Truno mengimbau masyarakat Jawa Timur agar tidak mudah terprovokasi demi terjaganya situasi kondusif di Jawa Timur. "Untuk menjaga iklim kondusif wilayah Jatim, masyarakat kami imbau untuk tidak terprovokasi apa pun. Ayo jogo Jawa Timur," pesannya.