Jubir Kemenlu Rusia Sebut Pejabat Ukraina Punya Sifat Teroris Setelah Beri Pernyataan soal Ledakan Jembatan Kerch
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Plato Terentev)

Bagikan:

JAKARTA - Jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea dengan Rusia mengalami ledakan besar yang diikuti kebakaran pada Sabtu, 8 Oktober, waktu setempat. Hal ini menyebabkan bagian jalan di jembatan itu ambruk dan membakar beberapa gerbong kereta.

Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, beberapa pernyataan pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.

Penasihat senior Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."

"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter, seperti dilansir dari Anadolu via Antara.

Sementara Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov membagikan video yang terdiri dari dua bagian gambar.

Satu bagian menampilkan api di Jembatan Kerch dan bagian lainnya memainkan lagu "Happy Birthday Mr. President" yang terkenal dari Marilyn Monroe.

"Putin seharusnya bahagia. Tidak semua orang mendapat hadiah mahal di hari ulang tahun mereka," kata seorang pejabat Ukraina kepada New York Times, yang berbicara secara anonim

Rusia mengutuk pernyataan pejabat Ukraina tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, ini membuktikan sifat teroris mereka.

"Reaksi rezim Kiev terhadap penghancuran infrastruktur sipil membuktikan sifat terorisnya," katanya di Telegram.

Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014.

Api padam pada hari terjadi ledakan, kata pihak berwenang Rusia. Sejauh ini tidak ada korban dilaporkan akibat insiden tersebut.