JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Sejumlah pembahasan dilakukan, termasuk perihal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan agar benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 8 Oktober.
Selain itu, dalam pertemuan yang berjalan santai ada bahasan lain yang dilakukan dua tokoh tersebut. Di antaranya, terkait kedaulatan di bidang pangan.
Hasto mengatakan Megawati memang ingin Indonesia berdaulat di bidang pangan. Alasan inilah yang membuat kepala daerah dari PDIP diwajibkan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, porang, dan lainnya sejak dua tahun lalu.
Bahkan, untuk menunjukkan keinginan itu, Megawati sengaja menyediakan jagung hingga pisang rebus, talas, juga nasi uduk dalam pertemuan tersebut. "Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2.5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan," tegasnya.
"Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan," sambung Hasto.
BACA JUGA:
Terakhir, Megawati dan Jokowi membahas tentang krisis ekonomi dan pangan di dunia. Presiden ke-5 RI, sambung Hasto, sempat membagikan pengalamannya kepada kadernya.
"Ibu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan Beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis," ungkap dia.
Terkait isu ini, Hasto menyatakan, Jokowi memastikan keseriusannya. Bahkan, eks Gubernur DKI Jakarta itu sudah meminta para menterinya fokus bekerja.
"Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik," pungkasnya.