Sejarah Batu Tulis Bogor yang Kabarnya Jadi Lokasi Megawati Umumkan Capres PDIP
Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri (Foto Dok PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diinformasikan akan mengumumkan nama calon presiden (capres) yang akan diusung partainya pada pesta demokrasi 2024 mendatang.

Pengumuman tersebut dikabarkan akan disampaikan secara daring dari Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, pada hari ini, Jumat, 21 April.

Istana Batu Tulis diketahui memiliki kedekatan historis dengan Megawati dan kerap jadi saksi pertemuan figur publik Tanah Air.

Istana Batu Tulis sendiri terletak di Jalan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor, Jawa Barat. Istana ini berada tidak jauh dari Prasasti Batu Tulis, prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran.

Kompleks bangunan itu sebenarnya bernama Hing Puri Bima Cakti dan saat ini di sekitarnya dikelilingi oleh perkampungan penduduk.

Istana Batu Tulis yang berdiri di atas lahas seluas 3,8 ha juga dikelilingi oleh pagar tembok berwarna putih.

Menurut catatan sejarah, pembangunan kompleks bangunan itu dilakukan setelah kunjungan seorang ahli gunung berapi bernama Van Riebeeck pada 1702.

Kala itu, Abraham Van Riebeeck ditugaskan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di Batavia (kini Jakarta) untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Dia mencatat, lumpur akibat letusan Gunung Salak sempat menyumbat aliran Sungai Ciliwung. Oleh karena itu, dia kemudian membersihkan sumbatan itu lantaran Sungai Ciliwung merupakan sumber air bagi penduduk Batavia.

Van Riebeeck kemudian dipersilakan membangun sebuah tempat peristirahatan untuk memantau aktivitas Gunung Salak. Kompleks bangunan itu yang saat ini kemudian menjadi cikal bakal Istana Batu Tulis.

Adapun tempat tersebut tidak jauh dari lokasi Prasasti Batu Tulis yang diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Kemudian, pada 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar kompleks tersebut dan mendirikan bangunan dengan R.M. Soedarsono sebagai arsitek.

Setelah Soekarno meninggal, pengelolaan Istana Batu Tulis diambil alih pemerintah Orde Baru.

Selanjutnya, pada pemerintahan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pengelolaan Istana Batu Tulis diserahkan kembali kepada ahli waris Soekarno.

Terkait tempat Batu Tulis, Megawati memang sering menggunakan tempat tersebut untuk melakukan pertemuan politik dengan sejumlah tokoh publik, di antaranya pada 15 Mei 2009 (Pertemuan Megawati dan Prabowo), 22 Oktober 2017 (Pertemuan Megawati dan Jokowi), 20 Februari 2018 (Pertemuan Megawati dan Jokowi).

Kemudian, pada 8 Juli 2018 (Pertemuan Megawati dan Jokowi), serta terakhir pada 8 Oktober 2022, yang mana saat itu Megawati dan Jokowi datang kembali ke Istana Batu Bogor untuk berdiskusi soal Pemilu 2024.