Bagikan:

JAKARTA - Angkatan Udara India menerima pengiriman helikopter tempur ringan pertama yang diproduksi di dalam negeri pada Hari Senin.

Mengusung nama Prachand, bahasa Hindi yang berarti galak, helikopter ini dikembangkan oleh perusahaan penerbangan terkemuka Hindustan Aeronautics dan dirancang untuk ditempatkan di wilayah dataran tinggi.

Dengan berat 5,8 ton, helikopter bermesin ganda ini dapat membawa berbagai rudal dan dilengkapi dengan sistem perlindungan lapis baja, kemampuan serangan malam hari dan roda pendarat tahan benturan.

Helikopter ini dapat digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan tempur, serangan terhadap pertahanan udara musuh dan operasi kontra-pemberontakan, kata para pejabat.

Prachand dapat menghancurkan kendaraan lapis baja di darat menggunakan amunisi anti-tank udara-ke-permukaan dan drone dengan rudal udara-ke-udara.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan, bergabungnya Prachand dengan militer negara itu merupakan "kesempatan penting" bagi India.

helikopters serang prachand india
Helikopter serang Prachand India. (Sumber: Indian Air Force)

"Induksi helikopter tempur ringan yang dikembangkan dalam negeri akan meningkatkan kemampuan kami dan akan meningkatkan produksi pertahanan," saat peresmian di Pangkalan Angkatan Udara Jodhpur barat, melansir The National News 3 Oktober.

Ini adalah “satu-satunya helikopter serang di dunia yang dapat mendarat dan lepas landas pada ketinggian 5.000 meter”, kata CB Ananthakrishnan, ketua dan direktur pelaksana Hindustan Aeronautics. Dia mengatakan Prachand "adalah asli dan canggih, salah satu mesin terbang tempur terbaik di dunia".

Terpisah, Komite Keamanan Kabinet, yang diketuai oleh Perdana Menteri Narendra Modi, menyetujui pengadaan 15 mesin pada Bulan Maret, dengan biaya lebih dari 40 miliar rupee (489 juta dolar A). Sepuluh dialokasikan untuk Angkatan Udara India, dengan lima untuk Angkatan Darat India.

Diketahui, India terus meningkatkan kapasitas produksi pertahanannya, di bawah inisiatif 'Make In India' yang ambisius.

Negara ini adalah salah satu importir peralatan pertahanan terbesar di dunia, tetapi telah membeli lebih sedikit dalam beberapa tahun terakhir, karena memperluas industri manufaktur militer domestiknya.

Bulan lalu, India menyelesaikan pengembangan Tejas Mark-2, versi lanjutan dari pesawat tempur multi-peran, berjanji untuk menghabiskan tambahan 65 miliar rupee (794 juta dolar AS) untuk prototipe, pengujian, dan sertifikasi.