PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat belasan rumah di dua kampung Kecamatan Sumur terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cipendeuy.
Luapan Sungai Cipendeuy setinggi satu meter merendam 10 rumah dengan penghuni 30 jiwa di Kampung Pendeuy, dan 6 rumah dengan 26 jiwa di Kampung Nelayan.
"Beruntung, bencana banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pandeglang, Lilis Sulistiyati, di Pandeglang, Banten, dikutip dari Antara, Jumat 7 Oktober.
Bencana banjir yang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Sumur terjadi pada Kamis 6 Oktober setelah curah hujan dengan intensitas tinggi melanda Pandeglang.
BACA JUGA:
Kini warga yang terdampak banjir di Pandeglang, kata Lilis, sudah kembali ke rumah masing-masing usai banjir surut.
Namun demikian, BPBD Pandeglang minta masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Cipendeuy tetap waspada. Lilis bilang, tidak tertutup kemungkinan terjadi banjir susulan di Pandeglang.
Saat ini, ujar dia, potensi cuaca buruk di daerah perbatasan Taman Nasional Ujung Kulon (NTUK) berpeluang menimbulkan bencana alam.
"Kami minta warga waspada menghadapi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," katanya.
Mersepons bencana alam ini, Lilis mengatakan BPBD Pandeglang dengan Dinas Sosial mendirikan posko pelayanan kesehatan. Posko beridri agar tidak terjadi penyakit menular setelah banjir dialami warga.
"Kami kini siaga penuh menghadapi cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor, banjir rob air laut, angin puting beliung dan gelombang tinggi," tandasnya.