Bagikan:

BANDUNG - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyerahkan seluruhnya proses pencarian fakta sebenarnya kepada tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) soal adanya oknum TNI yang menendang Aremania (suporter Arema) saat tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Dia mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI itu kemungkinan bukan tanpa sebab. Namun, KSAD pun masih menunggu proses yang dilakukan TGIPF terkait kekerasan itu.

"Kita menunggu tim dari TGPF, kita tunggu dari kepolisian juga menyerahkan kepada TGPF untuk mencari sebenarnya yang terjadi apa," kata Dudung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, dilansir ANTARA, Rabu, 5 Oktober.

Adapun kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI itu terekam dalam video yang tersebar di media sosial. Aksi itu terjadi ketika Aremania turun ke lapangan dari area tribun Stadion Kanjuruhan.

Di samping itu, menurut Dudung banyak juga anggota TNI lain yang turut membantu menyelamatkan para Aremania ketika tragedi kerusuhan itu terjadi.

"Tentunya kita melihat banyak prajurit kita yang menolong masyarakat dari mulai lapangan sampai ke kendaraan ambulans bahkan sekarang juga di rumah sakit kita juga yang menolong," ucap dia.

 

Usai melakukan kegiatan di Stadion Siliwangi, Dudung mengaku segera berangkat ke Malang untuk melihat kondisi korban tragedi. KSAD pun bakal menemui para anggota TNI di Malang yang sempat memberi bantuan kepada para korban.

"Sore ini saya akan berangkat ke Malang, saya akan melihat masyarakat yang terluka kemudian saya juga akan berbelasungkawa kepada masyarakat yang meninggal," kata Dudung.