Bagikan:

JAKARTA - Labfor Polri terus mendalami rekaman dari enam titik CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan. Apa yang terekam, menjadi bukti penting sebelum akhirnya polisi bakal menetapkan siapa tersangka tragedi itu.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo bilang, Labfor masih mempelajari seluruh rekaman yang ada. Enam titik CCTV dipilih karena dianggap menjadi lokasi yang paling banyak jatuhnya korban jiwa.

"Oleh karena itu, perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari Labfor agar nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti bagi penyidik sebelum nanti tentunya menetapkan tersangka," kata Irjen Dedi, Selasa 4 Oktober.

Polri juga menegaskan data soal korban dari tragedi di Malang. Data ini sudah diverifikasi dengan banyak pihak hingga crisis center di Malang.

Jumlah korban meninggal dunia dari tragedi di Stadion Kanjuruhan 125 orang. Untuk korban luka ada 467 orang. Dengan rincian luka ringan ada 406 orang, kemudian luka sedang ada 30 orang, dan luka berat ada 29 orang

Lorban yang saat ini dirawat di rumah sakit berjumlah 59 orang dengan rincian di RS Saiful Anwar ada 30 orang, 7 di ICU, kemudian 12 di ACU (cek), 11 di ruangan artinya rawat inap biasa.

Kemudian di RSUD Kanjuruhan ada 11 orang, 3 di ICU kemudian 8 di ruang rawat biasa

Kemudian RS Hastabrata ada 5 orang, dirawat di ruang perawatan biasa.

Kemudian RS Islam Aisyiyah ada 2 orang. Satu di ICU, kemudian satu di ruang perawatan biasa.

Kemudian, RS UMM ada satu orang dirawat biasa.

RS Hasta Husada satu orang.

RSU Wajak Husada satu orang.

RS Prima Husada 2 orang.

RS Wafa Husada 5 orang.

Dan Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen ada satu orang.