Kepala IAEA Serukan Pembebasan Kepala PLTN Ukraina, Presiden Zelensky: Contoh Tindakan Teror Rusia
Pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. (Wikimedia Commons/Ralf1969)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala pengawas nuklir PBB menyerukan pembebasan direktur jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina, mengatakan penahanannya menimbulkan ancaman bagi keselamatan dan keamanan.

Sebuah patroli Rusia menahan Ihor Murashov pada Hari Jumat, perusahaan milik negara yang bertanggung jawab atas pabrik mengatakan pada hari Sabtu. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan Rusia telah mengonfirmasi langkah tersebut.

"Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menyatakan harapan, Murashov akan kembali ke keluarganya dengan selamat dan segera dapat melanjutkan fungsi pentingnya di pabrik," kicau agensi tersebut pada Sabtu malam, melansir Reuters 3 Oktober.

IAEA telah melakukan kontak dengan pihak berwenang terkait, untuk meminta klarifikasi tentang penahanan sementaranya, yang dikatakan memiliki "dampak yang sangat signifikan" pada dirinya dan standar keselamatan dan keamanan nuklir.

Grossi diperkirakan akan mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kyiv minggu depan, mengenai pembuatan zona perlindungan di sekitar pabrik Zaporizhzhia, kata pengawas itu pada Hari Sabtu.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Murashov diculik oleh Rusia dan menyebutnya sebagai aksi teror.

"Ini adalah contoh lain dari tindakan teror Rusia yang jelas, di mana negara teroris harus menanggung hukuman yang semakin meningkat," tegas Zelenskiy dalam pidato video malamnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Hari Minggu, Grossi telah meyakinkannya dalam panggilan telepon bahwa IAEA akan "tidak berusaha untuk memastikan pembebasan direktur ZNPP yang diculik oleh Rusia".

Kuleba juga mengatakan, Ukraina siap memfasilitasi rotasi ahli IAEA di stasiun Zaporizhzhia. Diketahui, beberapa ahli IAEA telah bekerja di pembangkit listrik sejak awal September.

"Saya menekankan bahwa Rusia harus menarik pasukan dan peralatan militer dari stasiun itu," kata Kuleba di Twitter.