Nilai Rusia Sandera PLTN Zaporizhzhia, Presiden Zelensky: Hal Terburuk dalam Sejarah Nuklir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Kepala IAEA Rafael Grossi saat berkunjung ke Zaporizhzhia. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina menilai militer Rusia menyandera Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, menyebut keamanannya tidak dapat dijamin hingga mereka meninggalkan pembangkit terbesar di Eropa tersebut.

Pasukan Rusia telah menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir, yang terbesar di Eropa, sejak minggu-minggu awal invasi ke Ukraina tahun lalu, tidak menunjukkan kecenderungan untuk melepaskan kendali.

"Menyandera pembangkit listrik tenaga nuklir selama lebih dari satu tahun,ini jelas merupakan hal terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah tenaga nuklir Eropa atau di seluruh dunia," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato videonya pada malam hari, melansir Reuters 28 Maret.

Dia mengecam kehadiran Rusia dengan menyebutnya sebagai "pemerasan radiasi".

Komentar Presiden Zelensky disampaikan setelah pertemuan dengan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi di pembangkit listrik tenaga air Dnipro, sebelah timur laut PLTN Zaporizhzhia.

Inisiatif untuk memulihkan keselamatan dan keamanan "pasti akan gagal" tanpa penarikan pasukan Rusia dari pembangkit listrik tersebut, kata Presiden Zelensky dalam komentar yang diunggah di situs web kepresidenan.

Diketahui, Rusia dan Ukraina secara rutin saling menuduh satu sama lain telah menembaki PLTN Zaporizhzhia. Pertempuran di sekitarnya dan kekhawatiran akan kekurangan air, dengan sistem pendingin dapat kehilangan daya telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bencana nuklir.

Sebuah tim dari IAEA telah ditempatkan di PLTN tersebut sejak September lalu, yang dituduh oleh Kyiv digunakan oleh Moskow sebagai perisai bagi pasukan dan perangkat keras militer.

Grossi sendiri telah berulang kali menyerukan zona aman di sekitarnya dan akan mengunjunginya lagi minggu ini. Dia telah mencoba bernegosiasi dengan kedua belah pihak, namun pada Bulan Januari lalu dia mengatakan, upaya untuk mencapai kesepakatan semakin sulit.

Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat wilayah yang diklaim Rusia usai aneksasi pada Bulan September, menyusul referendum yang dikritik secara global sebagai akal-akalan. Rusia menganggap pembangkit listrik itu sebagai wilayahnya, yang dibantah oleh Ukraina.

Diketahui, Presiden Zelensky mengunjungi wilayah tenggara Zaporizhzhia pada Hari Senin, tahap terbaru dari tur ke daerah-daerah garis depan sejak seorang jenderal tinggi mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina akan segera terjadi.