Enam Orang Tewas Termasuk Tiga Anak Akibat Penembakan di Sekolah Tennessee: Pelaku Diduga Pendam Kebencian
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Tony Webster)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang tersangka bersenjata lengkap menembak mati tiga anak dan tiga orang dewasa di sebuah sekolah Kristen swasta di ibu kota Tennessee, Amerika Serikat pada Hari Senin, sebelum polisi menewaskan pelaku, kata pihak berwenang.

Motifnya tidak segera diketahui, namun tersangka telah menggambar peta sekolah secara rinci, termasuk titik-titik masuk ke dalam gedung, dan meninggalkan "manifesto" dan tulisan-tulisan lain yang sedang diperiksa oleh para penyelidik, kata Kepala Polisi John Drake kepada para wartawan, melansir Reuters 28 Maret.

Departemen Kepolisian Metropolitan Nashville menerima telepon pada pukul 10:13 pagi tentang adanya penembakan di sekolah tersebut. Petugas yang tiba di lokasi melaporkan mendengar suara tembakan yang berasal dari lantai dua gedung, kata juru bicara polisi Don Aaron kepada wartawan.

Dua petugas dari tim yang beranggotakan lima orang menembak pelaku di area lobi dan tersangka dinyatakan tewas pada pukul 10:27 pagi.

"Respons kepolisian sangat cepat," kata Aaron.

Drake mengatakan, tersangka, yang dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis dan dua pistol, sebelumnya adalah seorang siswa di sekolah tersebut.

Penyerang masuk ke dalam gedung dengan menembak melalui jendela pintu samping, kata kepala polisi.

Para korban tewas diidentifikasi sebagai Evelyn Dieckhaus, Hallie Scruggs dan William Kinney, ketiganya berusia 9 tahun. Kemudian staf sekolah terdiri dari Mike Hill (61) yang merupakan penjaga sekolah, Cynthia Peak (61) guru pengganti dan Katherine Koonce (60) yang terdaftar di situs web Covenant sebagai kepala sekolah.

Peristiwa terbaru ini terjadi pada pagi hari yang hangat di musim semi di Sekolah Covenant, yang sebagian besar siswanya adalah anak-anak usia sekolah dasar.

Drake mengidentifikasi tersangka sebagai Audrey Elizabeth Hale (28), seorang perempuan penduduk daerah Nashville. Kepala polisi tersebut mengatakan, tersangka diidentifikasi sebagai transgender tetapi tidak memberikan kejelasan lebih lanjut.

Kemudian, surat kabar Tennessean mengutip juru bicara polisi yang mengatakan bahwa Hale menggunakan kata ganti dia. Hale menggunakan kata ganti pria di halaman LinkedIn yang mencantumkan pekerjaan terbaru di bidang desain grafis dan pengiriman bahan makanan.

Drake mengatakan, pihaknya sedang menyusun teori yang memicu penembakan dan akan mengumumkannya sesegera mungkin. Namun, tersangka dikatakan tidak memiliki riwayat kriminal sebelumnya.

Dalam wawancara terpisah kemudian dengan NBC News, Drake menyebut penyelidik percaya, penembakan disebabkan karena kebencian tersangka yang dipendam, lantaran diharuskan bersekolah di sekolah tersebut.

Kepala polisi tidak merinci sifat kebencian yang diduga tersebut, atau apakah itu ada hubungannya dengan identitas gender tersangka atau orientasi Kristen di sekolah tersebut. Drake mengatakan bahwa sekolah tersebut dipilih untuk diserang, namun para korbannya ditargetkan secara acak.

Terpisah, Wali Kota Nashville John Cooper menyatakan simpati kepada para korban dan menulis di media sosial, kotanya "bergabung dengan daftar panjang komunitas yang ditakuti untuk mengalami penembakan di sekolah."

Diketahui, Sekolah Covenant, yang didirikan pada tahun 2001, adalah sebuah pelayanan dari Gereja Covenant Presbyterian di lingkungan Green Hills, Nashville, dengan sekitar 200 siswa, menurut situs web sekolah tersebut. Sekolah itu melayani siswa prasekolah hingga kelas enam dan mengadakan program pelatihan penembak aktif pada tahun 2022, menurut laporan WTVF-TV.