Bagikan:

JAKARTA - Dunia akan kalah dari terorisme dan menyerah pada pemerasan nuklir jika tidak mengambil tindakan untuk mencegah kecelakaan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin.

"Jika sekarang dunia tidak menunjukkan kekuatan dan ketegasan untuk mempertahankan satu pembangkit listrik tenaga nuklir, itu berarti dunia telah kalah," kata Zelenskiy dalam pesan video malamnya, melansir Reuters 16 Agustus.

"Itu akan kalah dari terorisme. Dan menyerah pada pemerasan nuklir," sambungnya.

Rusia mengambil alih stasiun itu, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, segera setelah menginvasi Ukraina pada Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus."

Sebelumnya, Zelensky tegas memperingatkan tentara Rusia, mereka akan menjadi target khusus pasukan Kyiv, jika menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang ada di negara itu.

Presiden Zelensky menganggap Rusia menggunakan PLTN Zaporizhzhia yang dijalankan, oleh Ukraina tapi direbut saat awal perang tersebut, digunakan sebagai ancaman.

"Setiap tentara Rusia yang menembaki pembangkit, menembak dengan pembangkit sebagai perlindungan, harus memahami dia menjadi target khusus agen intelijen kami, layanan khusus kami, tentara kami," tegasnya.

Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar aktivitas militer di sekitar PLTN Zaporizhzhia Ukraina dihentikan.

Ia mendesak penarikan personel dan peralatan militer dan tidak ada lagi pasukan atau peralatan yang dikerahkan. Dia meminta Rusia dan Ukraina untuk tidak menargetkan pembangkit atau daerah sekitarnya.

"Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan di tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu," jelas Guterres.