JAKARTA - Kebakaran besar terjadi di stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhia, Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sebagai dalang dari terbakarnya PLTN itu diduduki pasukan Vladimir Putin tersebut.
"Kami mendeteksi dari Nikopol bahwa penjajah Rusia telah menyalakan api di wilayah PLTN Zaporizhzhia," kata Zelensky lewat pesan Telegram, Senin 12 Agustus, dikutip dari Metro.co.uk.
Ia menuding Rusia menyalakan api dengan membakar ban mobil di menara pendingin untuk menyebarkan kewaspadaan.
"Namun, selama teroris Rusia tetap mengendalikan PLTN tersebut, situasinya tidak dan tidak akan bisa normal," ujarnya.
"Sejak hari pertama PLTN Zaporizhzhia direbut, Rusia hanya menggunakannya untuk memeras Ukraina, seluruh Eropa, dan dunia," klaim Zelensky.
BACA JUGA:
Zelensky pun berharap ada tindakan atas klaimnya terhadap Rusia ini di tengah perang yang dihadapinya.
"Kami menunggu reaksi dunia dan reaksi IAEA. Rusia harus bertanggung jawab atas hal ini," tandasnya.
Adapun PLTN tersebut berada di tangan Rusia sejak 2022. Namun, menurut hukum internasional, pembangkit listrik tersebut milik Ukraina.