JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sedih dengan meningkatnya kasus positif baru COVID-19 di Indonesia. Alasan karena peningkatan kasus ini bisa mengganggu aktivitas perekonomian di dalam negeri.
Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Sebanyak 40.055 spesimen diperiksa hari ini. Hasilnya, ada 4.617 kasus positif COVID-19 baru. Sehingga, total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 538.883 orang.
Provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 1.099 kasus baru dan total 136.861 kasus. DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia. Disusul oleh Jawa Tengah yang memiliki 899 kasus baru dengan total 55.896 kasus. Jawa Barat miliki 741 kasus baru dan total 48.666 kasus. Lalu, Jawa Timur miliki 400 kasus baru dan total 52.517 kasus.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah selalu memperhatikan jumlah kasus positif COVID-19 tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk waspada terhadap kenaikan jumlah kasus aktif.
"Indonesia terus berhati-hati agar kita tetap bisa menangani COVID-19 karena memberikan dampak sosial, ekonomi, dan keuangan yang luar biasa," tuturnya, dalam webinar, Selasa, 24 November.
Bendahara negara ini mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mengedepankan disiplin protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Khususnya untuk yang akan melakukan kegiatan pada saat Pilkada pada 9 Desember mendatang dan liburan akhir tahun.
"Meskipun nanti teman-teman sekalian akan melakukan kegiatan untuk Pilkada atau untuk berlibur pada akhir tahun, jangan pernah lupakan disiplin protokol kesehatan. Masker harus selalu ada, cadangan harus selalu ada. Gunakan dan jangan hanya ditaruh di kantong," katanya.
BACA JUGA:
Sri Mulyani juga meminta agar setiap kegiatan aktivitas masyarakat selalu menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan.
"Kalau kita semua disiplin maka kita tidak hanya bisa mencegah COVID, namun kita juga bisa memulihkan ekonomi," ucapnya.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, terus bergerak cepat dalam penanganan kasus positif COVID-19 di Tanah Air. Bahkan, dirinya bersama para pembantu lainnya dimintai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak lengah dalam penanganan COVID-19.
"Bapak Presiden tadi pagi menyampaikan kepada seluruh gubernur dan juga para menteri ke terutama pimpinan kementerian dan lembaga untuk tidak lelah dan tidak lengah di dalam menangani perkembangan COVID-19," katanya.