Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina pada Hari Jumat dalam sebuah pidato di Kremlin.

"Ini adalah kehendak jutaan orang," katanya dalam pidato di hadapan ratusan pejabat tinggi di St George's Hall, Kremlin, melansir Reuters 30 September.

"Orang-orang yang tinggal di Lugansk, Donetsk, wilayah Kherson, dan wilayah Zaporizhzhia menjadi warga negara kami selamanya," sambungnya.

"Kami akan mempertahankan tanah kami dengan segenap kekuatan dan segala cara kami," lanjutnya, menyerukan "rezim Kyiv untuk segera menghentikan permusuhan dan kembali ke meja perundingan".

Mereka kemudian bergandengan tangan dan meneriakkan "Rusia! Rusia!" serempak dengan ratusan pejabat, yang berdiri dengan tepuk tangan meriah.

Upacara itu berlangsung tiga hari setelah selesainya apa yang disebut referendum, di mana proksi Moskow di wilayah-wilayah pendudukan mengklaim mayoritas hingga 99 persen mendukung bergabung dengan Rusia.

pengumuman aneksasi wilayah ukraina
Presiden Putin saat mengumumkan aneksasi empat wilayah Ukraina. (Sumber: Kremlin/RIA Novosti/Grigory Sysoev)

Pemerintah Ukraina dan Barat mengatakan, pemungutan suara yang diumumkan hanya 10 hari yang lalu, dilakukan di bawah todongan senjata dan palsu serta tidak sah.

Aneksasi berarti bahwa Rusia, yang telah merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, sekarang mengklaim sekitar 22 persen wilayah Ukraina, termasuk bagian-bagian yang tidak dikontrolnya.

Proklamasi Presiden Putin tentang kekuasaan Rusia atas 15 persen wilayah Ukraina, aneksasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, tegas ditolak oleh negara-negara Barat dan bahkan banyak sekutu dekat Rusia.

Diketahui, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tegas menyebutnya sebagai pelanggaran ilegal terhadap piagam PBB.