JAKARTA - Seorang bocah Palestina meninggal karena gagal jantung saat dikejar oleh tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Hari Kamis, kata ayahnya, saat militer Israel membantah sedangkan Amerika Serikat mendorong penyelidikan penuh.
Rayyan Suleiman yang berusia tujuh tahun pulang dari sekolah bersama murid-murid lain di Desa Tuqu ketika pasukan mengejar, dan dia "meninggal di tempat karena ketakutan," kata ayahnya Yasser dalam sebuah video yang beredar di media sosial, melansir Reuters 30 September.
Seorang pejabat medis yang memeriksa mayat itu mengatakan kepada Reuters, tidak ada tanda-tanda trauma fisik dan kematiannya tampak konsisten dengan gagal jantung. Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk insiden itu sebagai "kejahatan buruk" oleh Israel.
Terpisah, juru bicara militer Israel mengatakan pasukannya berada di sekitar wilayah itu, untuk mencari warga Palestina yang dicurigai melarikan diri ke desa setelah melemparkan batu ke pengendara.
"Penyelidikan awal menunjukkan tidak ada hubungan antara pencarian yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di daerah itu dan kematian tragis anak itu," kata juru bicara itu.
Namun, warga Palestina mengatakan tidak ada pelemparan batu pada saat itu. Juru bicara militer menambahkan, "rincian insiden tersebut sedang ditinjau."
BACA JUGA:
Di Washington, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan, "AS sangat sedih mengetahui kematian seorang anak Palestina yang tidak bersalah."
"Kami mendukung penyelidikan menyeluruh dan segera ke dalam keadaan seputar kematian anak itu di samping penyelidikan militer Israel," tegasnya.