Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Bandara Schiphol Amsterdam, Belanda pada Hari Kamis mengatakan, akan terus membatasi jumlah penumpang harian dalam beberapa bulan mendatang, di tengah upaya untuk menemukan cara untuk mengatasi kekurangan staf keamanan yang sedang berlangsung.

Schiphol, salah satu bandara tersibuk di Eropa, mengatakan jumlah penumpang harian akan berkurang sekitar seperlima hingga setidaknya Maret 2023.

Sebelumnya, Bandara Schiphol awal bulan ini memangkas kapasitas hingga akhir Oktober hampir 20 persen, denganan sekarang mengatakan tingkat penurunan ini akan dipertahankan dalam beberapa bulan mendatang.

Penumpang di Schiphol telah menghadapi antrean panjang untuk pemeriksaan keamanan selama berbulan-bulan, karena kekurangan pekerja, menyebabkan banyak pelancong ketinggalan penerbangan.

KLM, maskapai utama di Schiphol, mengatakan situasinya sekarang tampak tidak ada harapan, karena bandara selama berbulan-bulan gagal menawarkan solusi yang layak.

"Bagi KLM ini adalah tantangan terakhir”, kata maskapai penerbangan Belanda yang menjadi bagia dari Air France KLM ini dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 30 September.

"Berkali-kali, maskapai dan penumpangnya perlu menawarkan solusi."

KLM mengatakan tidak punya pilihan selain membatasi penjualan tiket untuk musim dingin yang akan datang, dengan total kerugian lebih dari 100 juta euro (98 juta dolar AS).

Otoritas Bandara mengatakan, membatasi jumlah penumpang diperlukan untuk mengamankan keselamatan semua orang, sambil terus bekerja dengan perusahaan keamanan dan serikat pekerja untuk memperbaiki situasi.

Sebelumnya, Bandara Schiphol Amsterdam akan mengurangi jumlah penumpang harian sebesar 18 persen hingga setidaknya 31 Oktober karena kekurangan tenaga kerja.

Bandara mengatakan keputusannya akan mengurangi jumlah penumpang rata-rata melalui bandara menjadi 54.500 sehari selama sisa September dan menjadi 57.000 pada Oktober.

Diketahui, perjalanan di Schiphol telah terganggu dan terputus sejak April. Ratusan penerbangan dibatalkan dan antrean menjadi rutinitas.