JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno tak terlalu memikirkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi sinyal dirinya berpeluang menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Ketika ditanya soal kesiapan mencalonkan kembali dalam kontestasi Pilpres, Sandi tak menjawab pasti. "Masih terlalu awal," ucap Sandi saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 26 Desember.
Mantan Wakil Gubernur DKI tersebut menganggap narasi kontestasi politik di 2024 masih terlalu jauh untuk diperbincangkan. Menurut dia, hal terpenting saat ini adalah menyatukan kembali dua kubu yang sempat terbelah akibat Pilpres 2019 lalu.
"Kita fokus saja pada bekerja nyata, di manapun kita berada baik saya di luar sekarang, maupun siapa pun yang di dalam Pemerintah ini diberikan kesempatan untum bekerja nyata berkontribusi pada bangsa," jelas dia.
BACA JUGA:
Selain Sandiaga, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap digaungkan sebagai orang yang berpotensi mencalonkan diri pada Pilpres 2024 oleh para pendukungnya. Sama seperti Sandi, Anies juga enggan berkomentar terkait sinyal pencapresan Jokowi kepada mantan pasangannya pada Pilgub DKI 2017 lalu.
"Hehe kita ini lagi ngurusin Jakarta, gitu aja cukup," singkatnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat memberi sinyalemen dukungan kepada Sandiaga Uno pada Pilpres 2024. Sinyal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang juga dihadiri Sandiaga Uno di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, 15 Desember.
Dalam pidatonya Jokowi mengaku tak menghafal nama-nama mantan ketua HIPMI terkecuali Sandiaga Uno. "Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang saya hapal hanya satu bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi.
Melanjutkan, Jokowi tiba-tiba mendadak mewanti-wanti Sandiaga, “Hati-hati 2024."