JAKARTA - Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Menariknya, Prabowo-Sandiaga adalah peserta Pemilu Presiden 2019, yang kalah melawan Jokowi-Ma'ruf. Prabowo jadi bagian kabinet Jokowi sejak awal, menjadi menteri pertahanan. Sementara Sandiaga masuk belakangan jadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio, akhir tahun ini.
Keberadaan Prabowo-Sandiaga di kabinet menguntungkan secara politik untuk keduanya. Jabatan mereka bisa mendongkrak elektabilitas buat kepentingan lain.
"Sangat wajar, setiap politikus memanfaatkan jabatannya untuk elektabilitas, tapi dalam hal memanfaatkannya secara positif. Dengan cara meningkatkan kinerjanya sehingga masyarakat memberikan apreasiasi. Tidak menutup kemungkinan mereka akan muncul lagi di Pemilu 2024," kata Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing dihubungi VOI, Rabu, 23 Desember.
BACA JUGA:
Apalagi, kata Emrus, elektabilitas Prabowo masih bagus di sejumlah lembaga survei. Sementara, Sandiaga adalah sosok muda yang energik, dan ketika dia mampu memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kata Emrus, hal itu bisa menjadi modal politik yang positif.
"Sebagai hipotesis, Prabowo masih running untuk capres," kata dia.
Tapi, Emrus menilai, Sandiaga tidak akan ikut di Pemilu 2024. Menurut hipotesis Emrus, Sandi lebih menarik ikut di Pilkada DKI Jakarta 2022 berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.
"Saya berpikir, bisa saja Sandi maju untuk Pilkada DKI. Sandi berpasangan dengan Gibran. Kemudian Prabowo tetap pilpres, karena kecil kemungkinan Prabowo dan Sandi di 2024, apalagi pasangan ini pernah kalah," katanya.
Prabowo dilantik jadi menteri pada Rabu, 23 Oktober 2019. Dia dipilih Jokowi karena dianggap paham dengan tugas memimpin kementerian pertahanan.
Sementara, Sandiaga dipilih Jokowi menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif karena pernah jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan ketua Hipmi.