Apa Itu Pedofilia? Kenali Penyebab dan Ciri-cirinya
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyaknya kasus pedofilia di Tanah Air menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Dalam lima tahun terakhir, kasus pedofilia begitu marak. Beberapa di antaranya bahkan dilakukan oleh publik figur. Lantas, apa itu pedofilia?

Kasus pedofilia pernah menjerat pedangdut Saipul Jamil. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2016. Kala itu, Saipul dituduh melakukan pencabulan anak di bawah umur berinisial DS. Akibatnya, Saipul harus mendekam dipenjara selama 5 tahun 7 bulan.

Pada pertengahan September tahun lali, kasus pedofilia juga menjerat seorang oknum guru ponpes di Kabupaten Ogan Ilir. Tersangka yang diketahui bernama Junaidi, tega memerkosa 12 muridnya sendiri di pondok pesantren. Kini tersangka sedang mempertanggungkan perbuatannya dengan mendekam di balik penjara.

Banyaknya kasus pedofilia di Indonesia tentu membuat orang tua resah. Tak sedikit orang tua yang khawatir anaknya menjadi incaran predator seks.

Untuk mengetahui hal tersebut, penting untuk mengetahui ciri-ciri pelaku pedofilia. Akan tetapi, sebelum memasuki pembahasan tersebut, pahami dulu apa itu pedofilia beserta penyebabnya.

Apa Itu Pedofilia? Tentang Pegertian Pedofilia

Pedofilia adalah Pedofilia adalah kelainan yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksualnya. Seseorang yang mengidap pedofilia disebut pedofil.

Pelaku kejahatan seksual disebut pedofil jika usianya tak kurang dari 16 tahun dan kelaian seksual tersebut sudah berlangsung selama 6 tahun.

Seorang pedofil mendapat kepuasan seksual lewat manipulasi alat kelamin anak. Bisa juga dengan penetrasi penis sebagian atau seluruhnya terhadap organ kelamin anak. Beberapa di antaranya bahkan melakukan pemaksaan pada anak-anak untuk melakukan seks anal dan seks oral.

Mayoritas pelaku kekerasan seksual terhadap anak berjenis kelamin pria. Kendati demikian, seorang pedofil juga kerap melibatkan anak-anak perempuan dalam memuaskan hasrat seksualnya.

Ilustrasi korban pedofilia
Ilustrasi korban pedofilia (Pixabay). 

Pedofilia termasuk dalam masalah kesehatan mental. Pasalnya, kelainan ini mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang melibatkan anak sebagai sasaran maupun instrumen. Dalam banyak kasus, tindakan pedofilia adalah untuk melampiaskan nafsu seksual.

Apa Itu Pedofilia? Tentang Penyebab Pedofilia

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab pedofilia. Pasalnya, masalah kesehatan yang berkaitan dengan mental dan kejiwaan ini baru mendapatkan perhatian dan diteliti lebih mendalam beberapa waktu terakhir.

Kendati demikian, ada beberapa faktor yang disinyalir menjadi pendorong perkembangan pedofilia, antara lain:

  • Disfungsi keluarga
  • Tidak mendapatkan dukungan sosial di masa kecil
  • Gangguan perkembangan
  • Faktor neurobiologis tertentu
  • Faktor biologis tertentu

Apa Itu Pedofilia? Tentang Ciri-Ciri Pedofil

Seseorang yang mengidap kelainan seksual pedofilia bisa dikenali lewat tindakannya. Dikutip VOI dari Mental Health Center, berikut ciri-ciri seorang pedofil:

  • Populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa
  • Terlihat terhormat dan dapat dipercaya
  • Mempunyai reputasi yang baik di masyarakat
  • Lebih senang ditemani oleh anak-anak, khususnya anak laki-laki dan perempuan praremaja.
  • Kerap memanjakan anak-anak dengan video game, hadiah, bahkan uang
  • Mendekati anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang
  • Seringkali menjalin hubungan atau menikahi wanita yang mempunyai anak seusia dengan korban pilihannya.
  • Jarang memaksa anak untuk melakukan kontak seksual. Kontak fisik dilakukan secara bertahap, mulai dari menyentuh, mengangkat, berpegangan pada pangkuan, hingga berciuman.
  • Punya banyak tempat untuk menyendiri dengan anak-anak
  • Mayoritas pedofil adalah laki-laki, maskulin, punya latar belakang pendidikan yang baik, tampak religius, dan berusia tiga puluhan.
  • Seorang pedofil biasanya pernah menjadi korban dari beberapa bentuk pelecehan seksual masa kanak-kanak.

Demikianlah informasi mengenai apa itu pedofilia beserta penyebab dan ciri-cirinya. Semoga informasi ini bisa membuat Anda lebih waspada terhadap aksi pencabulan anak.