JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengeluarkan kecaman baru pada Hari Selasa, tentang pemungutan suara yang dilakukan Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki yang menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia, menyebutnya lelucon yang tidak bisa digambarkan sebagai referendum yang sah.
"Lelucon di wilayah pendudukan ini bahkan tidak bisa disebut tiruan dari referendum," ujar Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 28 September.
Presiden Zelensky mengatakan, Ukraina akan membela rakyatnya yang masih hidup di bawah pendudukan di empat wilayah tempat pemungutan suara diadakan, Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kherson, dan di beberapa bagian wilayah Kharkiv yang masih dalam pendudukan.
Diketahui, pejabat Rusia di wilayah pendudukan Ukraina melaporkan mayoritas besar pada Hari Selasa mendukung menjadi bagian dari Rusia, setelah lima hari pemungutan suara dalam apa yang disebut referendum yang dikecam oleh Kyiv dan Barat sebagai palsu.
Pemungutan suara yang berlangsung di Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kherson, membentuk sekitar 15 persen wilayah Ukraina.
Pihak berwenang Lugansk mengatakan 98,5 persen orang di sana telah memilih untuk bergabung dengan Rusia, berdasarkan 69 persen suara yang dihitung.
Di Zaporizhzhia, seorang pejabat yang ditunjuk Rusia menempatkan angka di 93,1 persen dengan penghitungan sekarang selesai. Sementara di Kherson mendukung referendum berjalan lebih dari 87 persen, menurut ketua panitia pemungutan suara.
Adapun kantor berita Rusia TASS mengatakan 93,95 persen di wilayah Donetsk telah memberikan suara mendukung, dengan hampir 32 persen suara dihitung.
BACA JUGA:
Dalam pidatonya, Presiden Zelensky juga mengatakan akan segera ada kabar baik dari garis depan pertempuran, tetapi tidak memberikan rincian untuk saat ini.
"Kami maju dan akan membebaskan tanah kami," pungkasnya.