Proyek Galian Saluran Air di Jalan Ciledug Raya Sering Bermasalah Bagi Pengguna Jalan
Proyek galian di Jalan Ciledug Raya makan korban, pengendara motor jatuh ke dalam lubang/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Proyek galian saluran air di Jalan Ciledug Raya, tepatnya di depan Kampus BSI, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan telah berjalan tiga bulan. Namun hingga saat ini proyek itu tak kunjung usai, bahkan mengakibatkan kondisi jalan amblas.

Pantauan VOI, Selasa, 27 September, pukul 14.05 WIB telihat lubang besar yang ditutupi dengan seng. Seng itu memang diperuntukkan untuk menutup galian saluran air tersebut.

Tidak nampak petugas dari pihak kontraktor yang berjaga di proyek galian tersebut. Pekerja proyek juga tak terlihat di lokasi.

Nampak pula kondisi jalan yang amblas akibat proyek galian saluran air, alhasil membuat jalan semakin menyempit. Sehinga pengendara yang melintas harus lebih berhati-hati, untuk menghindari lubang besar di jalan tersebut.

Fahmi (50) selaku Satpam BSI yang lokasinya di dekat galian saluran air itu mengatakan bila proyek ini telah berjalan sejak Juni 2022.

Lebih lanjut, ia menuturkan sepajang proyek galian ini dibangun, ada banyak komplain dari warga hingga pemilik kampus. Namun hal itu tidak gubris oleh pihak kontraktor dan dinas terkait.

"Ada 3 bulan yang lalu proyeknya mulai dikerjain. Bikin macet dari arah sana (Jakarta). Sebenarnya ada komplain warga. Tapi komplain gitu aja, (engga digubris)," kata Fahmi saat ditemui di lokasi, Selasa, 27 September.

Fahmi juga megungkapkan bahwa dirinya telah melihat beberapa pengandara mengalami luka akibat terprosok hingga berdarah, karena goresan seng.

"2 minggu lalu bapak-bapak. Kakinya kena seng, akibat terlalu ke sini (mepet). Ngeluarin darah banyak, sempet ke sini. Dibersihin," ucapnya.

Dirinya berharap, proyek ini segera diselesaikan. Tujuannya agar tidak ada korban-korban lain akibat galian tersebut.

"Berharapnya sih cepet selesai aja, agar engga macet dan tidak ada korban-korban lagi. Apalagi galiannya tikungan gini, kan bahaya," tutupnya.