Terbongkarnya Jual-Beli Organ Korban Kecelakaan di China
Ilustrasi foto (SJ Objio/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Praktik jual-beli organ ilegal membuat enam orang, termasuk beberapa dokter masuk penjara di China. Para pelaku mengambil organ secara ilegal dari korban kecelakaan.

Melansir BBC, Jumat, 27 November, jaringan perdagangan organ itu mengambil organ dengan cara menipu keluarga korban terlebih dahulu. Lewat embel-embel sumbangan organ resmi, mereka leluasa melakukan kejahatan tersebut.

Tercatat, antara 2017 dan 2018, mereka telah mengeluarkan hati dan ginjal dari sebelas orang di sebuah rumah sakit di Provinsi Anhui. Menurut laporan media lokal, jaringan perdagangan organ manusia terdiri dari empat dokter yang bekerja dalam pengadaan organ di rumah sakit.

Jaringan tersebut bekerja secara rapi dan dapat dengan mudah mengelabui keluarga korban. Dalam memilih korban, jaringan itu menargetkan korban kecelakaan mobil atau pasien yang menderita pendarahan otak.

Setelahnya, Kepala unit perawatan intensif rumah sakit, Yang Suxun akan mendekati anggota keluarga pasien dan menanyakan apakah mereka setuju untuk menyumbangkan organ orang yang mereka cintai. Biasanya yang keluarga korban tanda tangani adalah surat formulir palsu.

Operasi pengeluaran organ kemudian dilakukan di sebuah van yang mirip seperti ambulans. Selesai operasi, mereka kemudian akan menjual organ manusia ke individu atau rumah sakit lain yang dihubungi oleh anggota jaringan secara diam-diam.

Diungkap keluarga korban

Aksi jaringan tersebut kemudian terungkap setelah seorang keluarga korban, Shi Xianglin curiga. Kecurigaan itu muncul ketika mengecek kembali dokumen yang diterima. Mereka menemukan beberapa kejanggalan, termasuk banyak bagian yang tak diisi dalam formulir.

Shi melakukan penyelidikan dengan menelusuri rumah sakit yang akan disumbangkan organ ibunya dari formulir. Namun, tak ada satupun rumah sakit yang mengakui mendapatkan sumbangan organ dari keluarganya.

"Saat itulah saya yakin ada sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi," kata Shi.

Segera Shi kemudian memberi tahu pihak berwenang. Enam pria yang bekerja pada jaringan perdagangan organ dijatuhi hukuman pada bulan Juli lalu. Mereka didakwa telah melakukan kejahatan dengan sengaja menghancurkan tubuh mayat.

Meski begitu, kasus ini baru terungkap secara resmi sekarang. Itu pun setelah Shi memanfaatkan media untuk membongkar kejahatan jaringan penjualan organ manusia ilegal.

Sebelumnya, selama bertahun-tahun China telah mengambil organ para tahanan yang dieksekusi untuk membantu memenuhi permintaan. Praktik itu mendapat kecaman secara global.

Praktik itu kemudian secara resmi dihentikan pada 2015. China sekarang mengandalkan sumbangan publik ke bank organ nasionalnya. Saat ini, tingkat donor organ di China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, jumlah itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Spanyol.