JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Rusia melakukan pelanggaran 'sangat signifikan' terhadap piagam internasional.
Hal ini disampaikan Biden dalam pidatonya kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City, Rabu, 21 September. Biden menyebut perang melawan Ukraina itu tidak perlu dan hanya dilakukan oleh satu orang, Putin.
“Pada tahun lalu, dunia kita telah mengalami pergolakan besar, krisis yang berkembang dan kerawanan pangan; rekor panas, banjir, kekeringan, COVID-19, inflasi, dan perang brutal yang tidak perlu, perang yang dipilih oleh satu orang,” kata Biden dalam kata-kata pertamanya untuk UNGA dilansir dari foxnews, Rabu, 21 September malam.
"Terus terang, mari kita bicara terus terang. Seorang anggota tetap Dewan Keamanan PBB menginvasi tetangganya, berusaha menghapus negara berdaulat dari peta," kata Biden.
Rusia, lanjut Biden tanpa malu-malu melanggar prinsip inti Piagam PBB. Biden, dengan jelas menyebut nama Putin. Dia bilang presiden Rusia telah membuat "ancaman nuklir terbuka terhadap Eropa dan mengabaikan tanggung jawab rezim nonproliferasi."
“Sekarang, Rusia memanggil lebih banyak tentara untuk bergabung dalam pertempuran dan Kremlin mengorganisir referendum palsu untuk mencoba mencaplok bagian-bagian Ukraina—pelanggaran yang sangat signifikan terhadap piagam PBB,” kata Biden.
Putin, sambung Biden, telah mengklaim bahwa dirinya bertindak karena Rusia diancam. Tapi itu semua tidak benar karena kenyataanya Rusia sendiri yang mencari konflik.
Biden mengatakan bahwa perang telah memberikan bukti mengerikan tentang kekejaman dan kejahatan perang Rusia. Ini menunjuk pada penemuan kuburan massal di Ukraina yang dipenuhi dengan mayat-mayat.
VOIR éGALEMENT:
“Perang ini adalah tentang memadamkan hak Ukraina untuk hidup sebagai negara—jelas dan sederhana—dan hak Ukraina untuk hidup sebagai rakyat,” kata Biden.
"Siapa pun Anda, di mana pun Anda tinggal, apa pun yang Anda yakini tidak seharusnya, itu akan membuat darah Anda menjadi dingin."