Bagikan:

JAKARTA - Ukraina menyebut tentaranya terus bergerak maju di wilayah timur yang ditinggalkan pasukan Rusia, membuka jalan kemungkinan serangan terhadap pasukan Moskow di Donbas.

"Para penjajah jelas panik," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam, melansir Reuters 20 September.

Presiden Zelensky menambahkan, dia sekarang fokus pada 'kecepatan' pasukan Ukraina di daerah-daerah yang dibebaskan.

"Kecepatan pasukan kami bergerak. Kecepatan dalam memulihkan kehidupan normal," sambung Presiden Zelensky.

Lebih jauh, pemimpin Ukraina itu juga mengisyaratkan dia akan menggunakan pidato video ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Hari Rabu, untuk meminta negara-negara mempercepat pengiriman senjata dan bantuan.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan kebutuhan Ukraina terpenuhi di semua tingkatan - pertahanan, keuangan, ekonomi, diplomatik," terang Presiden Zelensky.

Terpisah, angkatan bersenjata Ukraina telah mendapatkan kembali kendali penuh atas desa Bilohorivka, dan bersiap untuk merebut kembali semua Provinsi Lugansk dari penjajah Rusia, kata gubernur provinsi Serhiy Gaidai.

Desa ini hanya berjarak 10 km (6 mil) barat Kota Lysychansk, yang jatuh ke tangan Rusia setelah berminggu-minggu pertempuran sengit di bulan Juli.

"Akan ada pertempuran untuk setiap sentimeter," tulis Gaidai di Telegram.

"Musuh sedang mempersiapkan pertahanan mereka. Jadi kita tidak akan begitu saja masuk," lanjutnya

Diketahui, Lugansk dan provinsi tetangga Donetsk terdiri dari kawasan industri timur Donbas, yang menurut Moskow akan direbut sebagai tujuan utama dari apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Pasukan Ukraina mulai menyerbu ke Lugansk, sejak mengusir pasukan Rusia keluar dari provinsi Kharkiv timur laut, dalam serangan balasan kilat bulan ini.

Terpisah dii selatan, di mana serangan balasan Ukraina lainnya mengalami kemajuan yang lebih lambat, angkatan bersenjata Ukraina mengatakan mereka telah menenggelamkan sebuah tongkang yang membawa pasukan serta peralatan Rusia, saat melintasi sungai dekat Nova Kakhovka di wilayah Kherson.

"Upaya untuk membangun penyeberangan gagal menahan tembakan dari pasukan Ukraina dan dihentikan," tulis militer dalam sebuah pernyataan di Facebook.