Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Senin, Rusia menderita kerugian besar dalam lima bulan pertempuran melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia selatan, dengan hampir 15.000 orang tewas.

"Selama operasi Kursk, musuh telah kehilangan 38.000 tentara mereka di wilayah ini saja, dengan hampir 15.000 dari kerugian ini tidak dapat dipulihkan," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malam hari, melansir Reuters 7 Januari.

Presiden Zelensky, dalam sambutannya, tidak memberikan bukti mengenai angka yang ia kutip mengenai kerugian Rusia.

Ukraina melancarkan serangan massal ke wilayah Kursk pada Bulan Agustus dan telah merebut sebagian wilayah, meskipun militer Rusia mengatakan telah merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut.

Terbaru, Kyiv mengatakan kembali meluncurkan serangan di wilayah tersebut pada Hari Minggu, tetapi tidak memberikan banyak rincian.

Sementara itu, penilaian Ukraina dan Barat menyebutkan sekitar 11.000 tentara Korea Utara bertempur bersama pasukan Rusia di wilayah tersebut. Rusia tidak membenarkan atau membantah kehadiran mereka.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Senin, gerak maju Ukraina telah digagalkan dan pasukan utama telah dihancurkan di dekat pemukiman Berdin, dekat dengan jalan yang membentang ke arah timur laut menuju kota Kursk.

Kementerian juga mengatakan, pasukan Rusia telah memperoleh keuntungan penting di Ukraina timur, termasuk merebut Kota Kurakhove.

Presiden Zelensky tidak menyebutkan Kurakhove dalam pernyataannya.

Presiden Zelensky menambahkan, pasukan Ukraina telah membangun zona penyangga di wilayah Kursk, tempat Rusia memindahkan unit militer yang kuat, dan hal itu telah mencegah Moskow mengerahkan pasukan tersebut ke wilayah garis depan utama di Ukraina timur.

"Yang penting, penjajah sekarang tidak dapat mengarahkan semua kekuatan ini ke arah lain, khususnya ke wilayah Donetsk, Sumy, wilayah Kharkiv atau Zaporizhzhia," pungkasnya.